BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menanggapi polemik terkait penggunaan kop surat kementeriannya untuk acara haul ibunya. Dia menjelaskan bahwa isu ini sebenarnya hanya berkaitan dengan administrasi, dan meminta agar masyarakat memaklumi situasinya sebagai menteri yang baru dilantik.
"Sebagai menteri yang baru, saya masih dalam proses belajar. Selama 30 tahun di DPR, saya tidak terlibat dalam administrasi kementerian, jadi wajar jika ada kesalahan," ujar Yandri saat konferensi pers pada 23 Oktober.
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebutkan bahwa penggunaan kop surat tersebut didasari oleh instruksi internal yang mengharuskan surat resmi untuk acara haul. Dia mengakui kurang mengawasi hal ini karena kesibukannya dengan berbagai persiapan pasca-pelantikan.
"Karena saya sedang fokus pada banyak hal, jadi memang ada kelalaian dari sisi pengawasan," tambahnya.
BACA JUGA:Menkeu Berencana Carikan Lokasi BMN Untuk Dijadikan Kantor Kementerian Baru
BACA JUGA:Retreat Kabinet Merah Putih: Presiden Prabowo Bersama Menteri Bermalam di Akmil
Yandri menekankan bahwa tidak ada dana dari kementerian yang digunakan untuk acara tersebut. "Saya pastikan, tidak ada uang kementerian yang saya pakai. Demi Allah dan rasulullah, ini murni masalah administratif," tegasnya.
Sebelumnya, kontroversi ini muncul setelah mantan Menko Polhukam Mahfud Md mengunggah surat undangan yang menggunakan kop kementerian Yandri untuk acara haul. Mahfud mengingatkan agar penggunaan kop dan stempel kementerian seharusnya tidak digunakan untuk acara keluarga dan menyarankan Yandri lebih berhati-hati di masa depan. (jpc)