BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya hilirisasi sebagai kunci kemakmuran nasional dalam sidang kabinet paripurna pertama yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu.
Prabowo meminta para menteri terkait untuk segera menyusun strategi, mencari sumber dana, dan memulai implementasi hilirisasi berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Ia menekankan bahwa proses hilirisasi sangat penting untuk memastikan kemakmuran bangsa.
"Hilirisasi adalah kunci bagi kemakmuran Indonesia. Saya meminta Menteri Investasi, Menteri ESDM, Menteri Bappenas, serta menteri-menteri lainnya, yang tentunya akan didukung oleh Menko Perekonomian dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, segera menginventarisasi proyek-proyek vital yang terkait dengan program hilirisasi kita," ujar Presiden Prabowo.
Dalam arahannya, Prabowo juga menyoroti pentingnya swasembada energi, yang menurutnya merupakan kebutuhan mutlak bagi Indonesia. Dengan sumber daya alam yang melimpah, Prabowo menekankan bahwa pemerintah harus berani memanfaatkannya secara optimal untuk kepentingan nasional.
BACA JUGA:Perubahan Baru: Kemenkeu Langsung di Bawah Presiden, Tidak Lagi di Bawah Kemenko Perekonomian
BACA JUGA:Semen Indonesia Hadirkan Inovasi Semen Hijau Ramah Lingkungan yang Rendah Emisi Karbon
Ia meminta koordinasi segera dari beberapa menteri penting, termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, untuk merumuskan dan memprioritaskan proyek-proyek hilirisasi yang penting.
Prabowo mencatat bahwa terdapat 26 komunitas proyek vital yang harus segera dirancang dan dikerjakan.
"Kita perlu segera membuat daftar dan mengamankan pendanaan, agar proses hilirisasi ini bisa dimulai sesegera mungkin," tambahnya.
Sidang kabinet ini digelar sebelum para menteri mengikuti program pembekalan di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.
Prabowo berharap pelatihan tersebut dapat menanamkan semangat keberanian dan kepahlawanan di kalangan para menteri, mengingat Magelang memiliki sejarah sebagai pusat perjuangan melawan penjajahan. (ant)