BACA JUGA:Polda Metro Jaya Tindak Penyalahgunaan LPG Bersubsidi, Pertamina Berikan Apresiasi
Sementara itu, skema pendanaan multiyears juga diterapkan untuk RS UPT Vertikal Makassar, dengan kontrak pembangunan berjalan dari 2022 hingga 2024. Hingga akhir Juni 2024, progres pembangunannya sudah mencapai 86,98 persen.
Pembangunan RS Makassar dirancang menjadi rumah sakit kelas A yang mampu menangani penyakit katastropik, dengan kapasitas 768 tempat tidur. Terletak di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kelurahan Maccini Sumbala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, rumah sakit ini kini telah selesai dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 6 September 2024.
Sementara itu, pembangunan RS UPT Vertikal Riau yang akan berdiri di atas lahan seluas 10 hektare dengan bangunan seluas 51.000 meter persegi, dirancang sebagai rumah sakit kelas A dengan kapasitas 400 tempat tidur. Namun, hingga semester pertama tahun 2024, proyek ini masih dalam tahap perencanaan konstruksi dan belum dimulai secara fisik.
Selain fokus pada rumah sakit katastropik, pemerintah juga membangun gedung khusus untuk layanan kesehatan ibu dan anak di beberapa rumah sakit besar, seperti RSUP dr Sarjito Yogyakarta, RSUP Persahabatan Jakarta, RSUP Kanker Dharmais Jakarta, dan RSUP Ngoerah Bali.
BACA JUGA:TNI AU Siapkan Pengawalan Ketat untuk Tamu Negara di Acara Pelantikan Prabowo-Gibran
Pemerataan Fasilitas Kesehatan
Pemerataan fasilitas kesehatan di kawasan timur Indonesia menjadi isu mendesak yang perlu mendapatkan perhatian serius. Masyarakat di daerah terpencil sering kali menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan yang memadai karena kondisi geografis yang terisolasi.
Ketidakmerataan akses ini tidak hanya berpotensi memperburuk kondisi kesehatan masyarakat, tetapi juga menambah beban ekonomi dan memperlebar kesenjangan sosial. Janji politik Prabowo-Gibran menekankan pentingnya distribusi fasilitas kesehatan yang lebih adil dan merata, agar seluruh warga negara, tanpa terkecuali, dapat menikmati hak atas layanan kesehatan yang layak.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, pemerintah telah membangun tiga rumah sakit vertikal di Ambon (Provinsi Maluku), Kupang (Provinsi Nusa Tenggara Timur), dan Jayapura (Provinsi Papua).
Pembangunan rumah sakit ini bertujuan menyediakan layanan kesehatan dasar dan rujukan yang komprehensif, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), terutama dalam penanganan rujukan tingkat tersier.
BACA JUGA:Tindak Tegas! Mentan Amran Copot 3 Pejabat Kementan, Terbukti Terima Suap Rp10 Miliar
Adanya pembangunan rumah sakit ini diharapkan dapat memperkuat wilayah dan desa sebagai pusat pertumbuhan, meningkatkan kualitas hidup, serta memperbaiki pelayanan kesehatan dan fasilitas pendidikan di sekitarnya.
Salah satu contohnya adalah RSUP dr. J. Leimena di Ambon, yang berlokasi di Jalan R. Suprapto Nomor 123, Rumah Tiga, Kota Ambon, Maluku. Pembangunan rumah sakit ini dilakukan pada tahun 2018-2019 dengan klasifikasi kelas B, menyediakan 237 tempat tidur. Dengan anggaran sebesar Rp16,86 miliar untuk pembangunan dan penyediaan alat kesehatan, rumah sakit ini telah beroperasi sejak Mei 2020.
Selanjutnya, RSUP dr. Ben Mboi di Kupang yang mulai dibangun pada Desember 2020 hingga Desember 2022 dengan anggaran Rp42,42 miliar. Berlokasi di lahan seluas 18 hektare dengan luas bangunan 35.288 meter persegi, rumah sakit kelas B ini menyediakan 210 tempat tidur dan sudah beroperasi sejak 22 Desember 2022.
Terakhir adalah pembangunan RS UPT Vertikal Papua dimulai pada September 2023 di Kampus Uncen Abepura, Jalan Raya Sentani, Distrik Abepura, Kota Jayapura. Dengan nilai kontrak Rp732,15 miliar, pembangunan ini menggunakan skema multiyears dari 2022 hingga 2024 dan direncanakan selesai pada tahun ini.