BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkomitmen untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi telekomunikasi, termasuk mengkaji potensi adopsi teknologi 5G.
Langkah ini bertujuan untuk menciptakan pemerataan konektivitas digital yang lebih baik, terutama di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia.
Inisiatif ini sejalan dengan Visi Indonesia Digital 2045 dan juga terintegrasi dalam program Asta Cita yang akan dijalankan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk periode 2024-2029.
Dalam Asta Cita, terdapat komitmen untuk membangun infrastruktur digital secara merata di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, serta untuk memperkuat konektivitas digital dan memastikan frekuensi publik digunakan untuk akses informasi yang objektif dan kredibel.
BACA JUGA:Menanggapi Pernyataan Menkominfo, LinkAja Tegaskan Tak Pernah Fasilitasi Perjudian Online
BACA JUGA:Pendapatan Negara Bocor Hingga Rp 300 Triliun, Bahlil Tegaskan ESDM Tertib Pajak
Mochamad Hadiyana, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Teknologi, menjelaskan bahwa kajian yang dilakukan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, pelaku industri, operator seluler, dan perwakilan masyarakat. Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat teridentifikasi optimalisasi teknologi 5G yang tepat untuk mempercepat pemerataan digitalisasi.
Dalam diskusi bertajuk "Peningkatan Penggunaan Teknologi Broadband: Skema Pemanfaatan Teknologi 5G," beberapa potensi penerapan teknologi 5G di masa depan telah diidentifikasi, seperti 5G Fixed Wireless Access dan 5G Private Network.
Kedua teknologi ini dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan konektivitas yang dapat dirasakan tidak hanya oleh masyarakat perkotaan, tetapi juga oleh masyarakat di daerah perdesaan yang seringkali terabaikan.
Hadiyana mengingatkan bahwa realisasi potensi tersebut memerlukan ketersediaan frekuensi yang khusus untuk 5G. Oleh karena itu, Kemenkominfo diharapkan segera menetapkan pita frekuensi yang dibutuhkan untuk teknologi ini.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Tegaskan Janji Terpenuhi, Indonesia Berhasil Kuasai Freeport
BACA JUGA:Perhatikan Sanksi Ini! Pelanggaran Tata Tertib Tes SKD CPNS 2024 Bisa Berakibat Fatal
Dengan optimalisasi infrastruktur digital, diharapkan teknologi baru yang muncul dari digitalisasi seperti Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), Internet of Things, Big Data Analytics, Blockchain, Virtual Reality, dan Augmented Reality dapat lebih mudah diadopsi.
Melalui penguatan konektivitas digital dengan teknologi-teknologi tersebut, diharapkan akan terbentuk dampak ekonomi digital yang positif, membantu Indonesia mencapai Visi Indonesia Digital 2045. (ant)