JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas menyatakan bahwa janjinya terkait akuisisi PT Freeport Indonesia telah terpenuhi.
Dalam pernyataan resmi, Presiden Jokowi mengungkapkan kebanggaannya atas langkah pemerintah Indonesia yang berhasil mengambil alih mayoritas saham Freeport dari tangan Amerika Serikat.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah berencana memperpanjang kontrak dengan Freeport hingga 2061. Itu kemungkinan besar akan meningkatkan porsi saham Indonesia di perusahaan tersebut.
"Kita harapkan nantinya porsi saham akan bertambah, tapi belum bisa dipastikan berapa persen," ungkap Presiden Jokowi dalam keterangannya, Jumat 12 Oktober 2024.
BACA JUGA:Jelang Purna Tugas, Jokowi Nostalgia Kunjungi SD dan Bertemu Teman Masa Kecil
BACA JUGA:Jokowi Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Menuju Pertumbuhan Ekonomi Signifikan
Tak hanya itu saja, Presiden Jokowi juga menekankan bahwa PT Freeport Indonesia kini bukan lagi perusahaan Amerika, Negeri Paman Sam tersebut.
Hal ini dikarenakan sejak tahun 2018, Indonesia melalui BUMN MIND ID telah menjadi pemegang saham mayoritas dengan porsi 51%.
“Freeport itu sekarang milik MIND ID, bukan lagi Amerika. Prosesnya juga tidak mudah, dengan nilai pasar sekitar US$ 3,9 miliar," ujar Jokowi.
Menariknya, Jokowi menegaskan bahwa seluruh biaya akuisisi telah lunas pada tahun 2018. “Tahun ini (2024) lunas, dan dulu belinya nggak pakai uang kita,” tegasnya.
BACA JUGA:Presiden Jokowi: Peresmian Istana Garuda di IKN Akan Dilaksanakan Oleh Prabowo
BACA JUGA:Dari Jokowi ke Prabowo: Menteri KIM Klaim Proses Transisi Paling Mulus
Rencana pemerintah ke depan adalah meningkatkan porsi saham Indonesia di Freeport hingga 10% lebih banyak, memperkuat kendali nasional atas tambang emas dan tembaga terbesar di Timika, Papua.
Semua yang dilakukan menjadi bagian dari komitmen Jokowi untuk memastikan kekayaan alam Indonesia sepenuhnya dikelola untuk kesejahteraan bangsa. (disway.id)