GANTUNG, BELITONGEKSPRES.COM - Nikman, seorang pemuda berusia 20 tahun dari Pulau Long, Kecamatan Gantung menaruh harapan besar kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati Belitung Timur (Beltim) nomor urut 2, Kamarudin Muten-Khairil Anwar.
Pemuda menjadi anggota Paskibraka Kabupaten Beltim tahun 2021, mengungkapkan harapannya saat menghadiri kampanye Pilkada pasangan "Nyaman Bekawan" di Dusun Seberang, Desa Selinsing, Gantung, Jumat 11 Oktober 2024 malam.
Sebagai warga asli Pulau Long, sebuah pulau kecil yang berjarak 27 mil dari daratan terdekat, Nikman merasakan langsung berbagai tantangan yang dihadapi masyarakatnya, terutama di sektor pendidikan.
Menurutnya, banyak anak-anak di pulau tersebut tidak melanjutkan sekolah setelah tingkat dasar, termasuk adik-adiknya. Hal ini membuat Nikman prihatin dan mendorongnya untuk menanyakan langsung program pendidikan yang diusung pasangan calon tersebut.
BACA JUGA:Kamarudin-Khairil Usung Program Usaha Unggulan Desa untuk Perbaiki Ekonomi Beltim
BACA JUGA:Kampanye di Jangkar Asam, Pasangan Kamarudin Muten-Khairil Anwar Disambut Teriakan 'Yakin Ade Jalan'
"Saya banyak menaruh harapan kepada pak Kamarudin Muten dan Khairil Anwar untuk pendidikan di Pulau Long. Paparan dan isi programnya sangat bermutu bagi Beltim, khususnya bagi saya sebagai warga Pulau Long," ujar Nikman.
Nikman kemudian menanyakan langsung kepada calon Bupati Beltim Kamarudin Muten terkait solusi bagi masalah pendidikan di Pulau Long.
Kamarudin Muten, dalam jawabannya, berjanji akan memperbaiki sistem pendidikan di daerah-daerah terpencil, termasuk Pulau Long. Jawaban tersebut memberikan harapan besar bagi Nikman.
"Jawaban beliau tentu sangat membuat saya mempunyai harapan besar terhadap pendidikan di Pulau Long akan membaik di tangan pak Kamarudin Muten," tambahnya.
BACA JUGA:Kamarudin Muten-Khairil Anwar Fokus Tingkatkan PAD Beltim, Ini Strateginya
BACA JUGA:Calon Bupati Kamarudin Muten Siapkan Insentif untuk Guru di Beltim
Perjuangan Nikman untuk menghadiri kampanye tersebut tidaklah mudah. Sebagai seorang nelayan yang sehari-hari menjual ikan, ia harus menempuh perjalanan selama tiga setengah jam dari Pulau Long.
Namun, baginya, perjalanan ini sepadan dengan harapan besar yang ia titipkan untuk masa depan pendidikan di kampung halamannya.
"Semoga beliau mendengar apa yang saya sampaikan tadi dan merealisasikannya nanti setelah terpilih," harap Nikman.