Menteri Perhubungan Dukung Hilirisasi Sawit untuk Industri Penerbangan dan Pelayaran yang Berkelanjutan

Kamis 10 Oct 2024 - 22:50 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya hilirisasi sawit dalam upaya menciptakan industri penerbangan dan pelayaran yang lebih berkelanjutan. 

Dalam keterangan di Jakarta pada Kamis, Menhub menyatakan, "Target kita adalah beralih sepenuhnya ke bioavtur pada tahun 2060. Oleh karena itu, saya mendukung penuh inisiatif hilirisasi ini dan mengajak semua pihak untuk memikirkan arah yang lebih ramah lingkungan."

Pernyataan tersebut disampaikan saat Menhub menjadi pembicara kunci dalam acara peluncuran buku "Hilirisasi Sawit, Cegah Middle Income Trap," yang ditulis oleh Saleh Husin. 

Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia sedang menjajaki kerja sama dengan International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk pengembangan bioavtur.

BACA JUGA:Program Modernisasi Kemenkop UKM: 400 Koperasi Berhasil Bertransformasi Menjadi Koperasi Modern

BACA JUGA:Sidang Korupsi Timah, Sandra Dewi Akui Pinjamkan Rp10 Miliar

Menhub mencatat tantangan yang dihadapi sektor transportasi dalam menerapkan bioavtur di industri penerbangan. Namun, ia juga menggarisbawahi kemajuan di sektor pelayaran, di mana penggunaan biodiesel telah mencapai 30 persen (B30). 

Ia berharap bahwa di masa depan, penggunaan B100 dapat diterapkan, yang akan membuat bahan bakar lebih terjangkau dan meningkatkan efisiensi Program Tol Laut.

Sejak diluncurkan, Program Tol Laut telah menunjukkan perkembangan yang signifikan, dengan trayek yang meningkat dari kurang dari lima menjadi 39. Tujuan utama dari perluasan trayek ini adalah untuk meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia, terutama di wilayah timur.

Menhub menjelaskan bahwa biaya operasional kapal sebagian besar dipengaruhi oleh penggunaan solar, yang mencapai lebih dari 59 persen dari total biaya. Dengan pengenalan bahan bakar yang lebih murah seperti B100, diharapkan biaya operasional dapat ditekan dengan lebih efisien.

BACA JUGA:Solusi Atasi Backlog Perumahan: Prabowo Bertekat Bangun 3 Juta Rumah per Tahun

BACA JUGA:Kemenkop UKM Percepat Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan Khusus Koperasi untuk Perlindungan Anggota

"Dukungan dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah langkah penting yang kami laksanakan. Wilayah timur Indonesia sangat membutuhkan tol laut, dan jika bahan bakarnya lebih terjangkau, itu akan sangat menguntungkan. Mengingat lebih dari 59 persen biaya kapal berasal dari solar," tutup Menhub. (ant)

Kategori :