Said Abdullah juga menyetujui target inflasi yang terkendali pada angka 2,5 persen, yang menunjukkan pencapaian inflasi normal seperti sebelum krisis.
BACA JUGA:Kementerian Kelautan dan Perikanan Soroti Manfaat Susu Ikan dan Susu Sapi dalam Peningkatan Gizi
BACA JUGA:Membangun Rumah Sendiri Kena PPN? Kemenkeu Ungkap Aturan dan Perhitungan
Namun, ia memperingatkan tentang fenomena deflasi yang telah terjadi selama empat bulan berturut-turut sejak Mei 2024, yang dapat mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat dan dampaknya terhadap pelemahan ekonomi.
“Untuk menjaga inflasi agar tidak mempengaruhi kinerja pemerintahan yang baru, perlu ada kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan Bank Indonesia untuk menghasilkan bauran kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil yang tepat dan terukur,” tutup Said Abdullah. (jpc)