JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Ketika kontroversi mewarnai pertandingan sepak bola PON antara Aceh dan Sulawesi Tengah, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir tidak tinggal diam.
Insiden tersebut melibatkan kepemimpinan wasit Eko Agus Sugih Harto, yang berujung pada aksi kekerasan dari pemain Sulawesi Tengah yang meninju wasit hingga terkapar dan dilarikan ke rumah sakit.
Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI akan mengambil sikap tegas terhadap tindakan tidak sportif dari semua pihak yang terlibat.
"Kami tidak akan menoleransi pelanggaran terhadap prinsip fair play dalam sepak bola. Sanksi yang akan diberikan bukan hanya sebagai hukuman, tetapi juga sebagai pernyataan tegas dari sepak bola Indonesia bahwa kami tidak mentolerir praktik-praktik tidak sportif," tegas Erick, Senin, 16 September 2024.
BACA JUGA:Kisah Inspiratif Pasangan Ganda Putri Ibu dan Anak dalam Tenis Meja PON 2024
BACA JUGA:Gol Sundulan Gabriel Magalhaes Membawa Arsenal Menang 1-0 atas Tottenham
PSSI berkomitmen untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden tersebut. Erick menyatakan bahwa evaluasi akan dimulai dari kepemimpinan wasit yang dianggap penuh kejanggalan hingga reaksi ekstrem dari pemain.
"Kami akan menyelidiki segala indikasi ketidakadilan dalam pertandingan ini dengan serius. Reaksi pemain yang tidak sportif juga akan dihadapi dengan sanksi yang setimpal," tambah Erick.
Erick juga memperingatkan bahwa tindakan manipulasi pertandingan, jika terbukti, dapat berujung pada larangan seumur hidup bagi wasit atau pihak-pihak terkait.
Namun, dia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk membenarkan aksi kekerasan oleh pemain.
"Pukulan terhadap wasit adalah tindakan kriminal dengan konsekuensi hukum. Apabila ada indikasi pengaturan pertandingan oleh oknum tertentu, hal tersebut juga akan diusut secara hukum," ungkap Erick.
BACA JUGA:Inter Miami Kian Dekat dengan Gelar MLS, Messi Sumbang 2 Gol ke Gawang Philadelphia
BACA JUGA:Erick Thohir: PSSI Akan Charter Pesawat untuk Timnas Hadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026
PSSI menganggap peristiwa ini sebagai pencoreng kehormatan sepak bola Indonesia, yang sedang berupaya memperbaiki citranya.
Demi menjaga integritas dan mencegah terulangnya kejadian serupa, Erick memastikan bahwa hukuman yang dijatuhkan akan menjadi salah satu yang terberat. "Ini adalah kejadian yang sangat memalukan.