BELITONGEKSPRES.COM - Gunung Marapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya (erupsi) pada Jumat malam.
Dengan amplitudo maksimum mencapai 30,3 milimeter, erupsi ini berlangsung selama 49 detik dan terekam oleh seismograf pada pukul 22.27 WIB.
Kepala Badan Geologi, M Wafid, mengonfirmasi kejadian erupi gunung marapi Sumbar di Jakarta seperti dilansir dari Antara pada Jumat 23 Agustus 2024.
Meski tinggi kolom erupsi tidak terlihat oleh petugas di pos pengamatan barat laut puncak gunung, warga di sekitar area Gunung Marapi tetap diimbau untuk berhati-hati.
BACA JUGA:Waspda Bahaya! Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi dan Terdengar Suara Letusan
BACA JUGA:Resmi Dapatkan SK Gerindra, Ridwan Kamil Siap Daftar ke KPU pada 28 Agustus
Pentingnya Menjaga Jarak Aman
Badan Geologi mengingatkan warga untuk tidak mendekati radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Marapi, tepatnya di sekitar Kawah Verbeek. Aktivitas di area ini sangat berbahaya, terutama saat gunung sedang mengalami erupsi.
Waspadai Lahar Hujan di Musim Hujan
Selain bahaya langsung dari erupsi, warga yang tinggal di sekitar lembah dan sungai yang berhulu di puncak gunung juga diminta untuk waspada terhadap potensi lahar hujan. Ini sangat penting, terutama saat musim hujan tiba, karena aliran lahar bisa membahayakan keselamatan.
Perlindungan dari Abu Vulkanik
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi juga diingatkan untuk selalu menggunakan masker dan pelindung mata guna menghindari dampak buruk dari abu vulkanik. Abu yang beterbangan bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan masalah kesehatan lainnya.
Jika terjadi hujan abu, pastikan untuk mengamankan sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari tumpukan abu agar tidak ambruk.
BACA JUGA:DPR Batal Sahkan RUU Pilkada, Jokowi Pastikan Tak Ada Perppu
BACA JUGA: Angka Pernikahan Dini di Babel Turun Drastis, Ternyata Ini Strategi Sukses Pemprov