PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatatkan pertumbuhan investasi yang positif pada triwulan II tahun 2024 sebesar Rp7,6 triliun.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, realisasi investasi pada triwulan II-2024 tumbuh 20,63% YoY). Pada triwulan II 2023 realisasi investasi tercatat sebesar Rp6,3 triliun.
Menurut data Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Babel, sektor pertambangan menjadi penyumbang terbesar dengan nilai investasi sekitar Rp2 triliun. Disusul sektor industri logam dasar, barang logam (selain mesin dan peralatannya).
Sedangkan, untuk industri makanan seperti CPO, tanaman pangan, perkebunan, peternakan, serta perdagangan dan reparasi, juga berkontribusi pada investasi meskipun nilainya yang relatif kecil.
BACA JUGA:Percepatan Ekonomi Hijau, Tim Prabowo-Gibran Siapkan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim
BACA JUGA:Waspadai Pinjaman Online Ilegal, Ini 98 Daftar Pinjol Legal yang Terdaftar di OJK per Agustus 2024
Kepala DPMPTSP Provinsi Babel Darlan menjelaskan, secara persentase capaian investasi ini telah mencapai 30 persen dari target nasional, yaitu sebesar Rp25 triliun.
Hal ini menjadi menunjukkan indikasi bahwa Babel Negeri Serumpun Sebalai semakin menarik minat investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Meskipun kontribusi dari sektor lain seperti perkebunan dan peternakan relatif kecil, namun tetap memberikan dampak positif terhadap ekonomi daerah," ujar Darlan, Kamis 15 Agustus 2024.
Pangkalpinang, sebagai ibu kota provinsi, menjadi wilayah dengan sebaran investasi tertinggi, didukung oleh kehadiran PT Timah yang memiliki peran krusial dalam kinerja sektor pertambangan.
BACA JUGA:DPRD Babel Teken Kesepakatan RTRW 2024-2044, Pertambangan Laut Belitung Diangkat Jadi Isu Nasional
BACA JUGA:Investasi Ratusan Miliar 2024: Pembangunan Pabrik CPO di Bangka Barat Segera Dimulai
Meskipun proyek-proyek pertambangan berlokasi di Bangka Barat, keberadaan kantor pusat PT Timah di Pangkalpinang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian kota ini.
Kota Pangkalpinang mampu memberikan sumbangan terbesar dengan inventasi sektor pertambangan senilai Rp1,7 miliar dan listrik gas sebesar Rp1,5 miliar.
Darlan juga mencatat bahwa dari investasi tersebut berhasil menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar, dengan 1.128 tenaga kerja lokal dan 21 tenaga kerja asing.