BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al-Amudi, untuk membahas berbagai aspek kerja sama antara kedua negara.
Pertemuan yang berlangsung di Jakarta ini membahas penguatan hubungan ekonomi, pelaksanaan ibadah haji dan umroh, serta rencana pembangunan Islamic Center di Batam, Kepulauan Riau.
Airlangga mengungkapkan apresiasi Indonesia terhadap kerjasama yang telah terjalin baik dengan Arab Saudi, terutama dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umroh.
"Setiap tahun, sekitar 1,4 juta warga Indonesia melaksanakan ibadah haji dan umroh. Dengan rata-rata pengeluaran sekitar 5.000 dolar AS per orang, devisa yang dihasilkan mencapai 7 miliar dolar AS. Karena itu, Saudi juga perlu meningkatkan investasi di Indonesia," jelasnya.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Ajak Pengusaha Lokal Berperan Aktif dalam Pembangunan IKN
BACA JUGA:Mitsubishi XForce Menarik Perhatian di GIIAS 2024, Desain Elegan Serta Fitur Canggih
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga juga mengungkapkan bahwa lahan seluas minimal 15 hektar telah disiapkan di Batam untuk pembangunan masjid dan Islamic Center. Duta Besar Faisal berencana mengunjungi Batam untuk meninjau lahan dan mengevaluasi potensi kerja sama ekonomi di wilayah tersebut.
"Rencananya, lahan ini akan digunakan untuk membangun masjid dan Islamic Center yang dapat menjadi monumen ikonik," ujar Airlangga.
Selain itu, Airlangga menyampaikan usulan dari presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai pembangunan Indonesian Village di Mekkah. Dubes Faisal menyambut positif usulan tersebut dan mengungkapkan bahwa pemerintah Arab Saudi sangat mendukung penguatan hubungan antara kedua negara.
Dubes Faisal juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengunjungi Arab Saudi dua kali pada tahun 2023 dan terakhir bertemu dengan Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al-Saud, pada Oktober 2023 di Riyadh. Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah nota kesepahaman antara kedua negara.
BACA JUGA:OJK Edukasi Mahasiswa tentang Risiko Pinjol Ilegal dan Judi Online
BACA JUGA:Kunjungi Kantor Bahlil, Gibran Ungkap 3 Rencana Ambisius di Pemerintahan Mendatang
Faisal menambahkan bahwa selain kerja sama dalam ibadah haji dan umroh, fokus perlu diberikan pada kerja sama ekonomi dan investasi. Ia mengingatkan bahwa Arab Saudi memiliki Visi 2030 dan Indonesia memiliki Visi Emas 2045, sehingga perlu ide-ide baru untuk memperkuat hubungan ekonomi.
Dubes Faisal juga mendorong sektor swasta, seperti Aramco dan Acwa Power, untuk lebih aktif berinvestasi di Indonesia. "Aramco sudah berinvestasi di Singapura, Malaysia, dan Thailand, namun di Indonesia belum terlihat investasinya," kata Faisal. (ant)