“Kami berharap Pemerintah dapat menjamin agar anak-anak di Papua bisa mendapatkan pendidikan dengan aman dan nyaman tanpa adanya intimidasi atau gangguan,” harap Meutya.
Sebagai catatan, situasi di Puncak Jaya, Papua Tengah, sempat memanas setelah tiga anggota OPM tewas ditembak oleh anggota TNI pada Selasa, 16 Juli. Penembakan tersebut terjadi setelah serangan oleh anggota OPM terhadap Satgas Yonif RK 753/AVT.
BACA JUGA:KPK Periksa Anak dan Cucu SYL Terkait Kasus Pencucian Uang
BACA JUGA:Kementerian PPPA Ungkap 80 Ribu Anak Jadi Korban Judi Online di Indonesia
Massa kemudian melancarkan protes, mengklaim bahwa para korban bukan anggota OPM, dan membakar enam unit mobil milik TNI-Polri serta meminta ganti rugi sebesar Rp 3 miliar untuk ketiga orang yang ditembak.
TNI juga menyita satu pucuk pistol rakitan dan bendera Bintang Kejora dari kelompok OPM pimpinan Teranus Enumbi, yang terus meneror warga sipil dan merusak fasilitas umum. (jpc)