BELITONGEKSPRES.COM - Diabetes mellitus, kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah secara berkelanjutan, juga dapat menyerang anak-anak dan remaja. Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka jika tidak ditangani dengan baik.
Terdapat dua jenis diabetes yang paling umum pada anak-anak dan remaja, diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel penghasil insulin di pankreas.
"Pada anak-anak, diabetes tipe 1 dapat terjadi meskipun mereka tidak mengonsumsi pemanis buatan atau karbohidrat dalam jumlah berlebihan. Mereka memerlukan suntikan insulin untuk membantu metabolisme karbohidrat," jelas dr. Piprim Basarah Yanuarso Sp.A(K), Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dalam wawancaranya dengan ANTARA di Jakarta.
Diabetes tipe 1 terjadi karena kekebalan tubuh menyerang sel penghasil insulin, sehingga produksi insulin menjadi rendah atau tidak ada sama sekali. Akibatnya, glukosa menumpuk dalam darah karena tidak dapat digunakan untuk menghasilkan energi.
BACA JUGA:Rahasia Tidur Nyenyak: Lima Minuman Alami yang Membantu Mengatasi Insomnia
BACA JUGA:Efek Samping Berbahaya Kecubung: Alasan Penggunaan Obat Tradisional Ini Dilarang
Sebaliknya, diabetes tipe 2 terjadi ketika sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin. Pada orang dengan resistensi insulin, pankreas mencoba mengkompensasi dengan memproduksi lebih banyak insulin. Namun, lama kelamaan pankreas menjadi lelah dan tidak mampu memproduksi insulin yang cukup.
"Faktor utama penyebab diabetes tipe 2 pada anak-anak adalah konsumsi minuman dengan pemanis buatan, terutama sirup fruktosa tinggi yang sering digunakan dalam minuman ringan," ujar dr. Piprim. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi juga dapat menyebabkan hiperglikemia.
Meski lebih banyak terkait dengan pola hidup tidak sehat, diabetes tipe 2 masih bisa diperbaiki sesuai dengan tingkat keparahannya. Dr. Piprim menegaskan bahwa modifikasi gaya hidup, seperti olahraga dan pengaturan pola makan, dapat membantu mengendalikan diabetes tipe 2 pada fase awal. "Gaya hidup sehat bisa membalikkan diabetes pada tahap awal," ujarnya.
Anak dengan diabetes tipe 1 biasanya memiliki tubuh yang kurus, sedangkan anak dengan diabetes tipe 2 cenderung mengalami obesitas. "Hampir 80 persen anak-anak dengan diabetes tipe 2 adalah obesitas," tambah dr. Piprim.
BACA JUGA:Pilihan Minuman Sehat Bagi Pengidap Asam Lambung untuk Mencegah Kambuh
BACA JUGA:Hindari 5 Jenis Makanan yang Dapat Memperburuk Kondisi Ambeien
Untuk mengetahui status diabetes pada anak, dokter dapat melakukan pemeriksaan C-peptide untuk mengukur produksi insulin. Jika C-peptide negatif, berarti anak tersebut menderita diabetes tipe 1, sedangkan jika C-peptide positif, berarti anak tersebut masih memproduksi insulin dan kemungkinan menderita diabetes tipe 2.
Penanganan medis yang tepat sangat penting bagi anak yang didiagnosis menderita diabetes. Anak dengan diabetes tipe 1 memerlukan terapi insulin, sementara anak dengan diabetes tipe 2 perlu menjalani perubahan gaya hidup drastis untuk mencegah kondisi menjadi kronis dan menimbulkan komplikasi.
Pola makan yang sehat dan rutin berolahraga adalah kunci dalam mengelola diabetes tipe 2 pada anak dan remaja, memastikan mereka dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan aktif. (ant)