BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengadakan pertemuan penting di Jakarta pada Senin untuk membahas tata kelola pengembangan karier guru dan dosen.
Dalam pertemuan tersebut, mereka mengulas isu-isu strategis terkait manajemen sumber daya manusia (SDM) untuk dosen dan guru.
"Hari ini bersama Pak Nadiem, kami membahas manajemen talenta tenaga pendidik, termasuk kesejahteraan jabatan fungsional guru dan dosen melalui pengembangan dan penguatan karier," ujar Anas dalam keterangannya di Jakarta.
Salah satu fokus kebijakan pengadaan CASN tahun 2024 adalah pemenuhan kebutuhan tenaga guru. Kementerian PANRB telah mengizinkan formasi sebanyak 40.541 calon ASN di lingkungan Kemendikbudristek, yang terdiri atas 15.462 CPNS dan 25.079 PPPK.
BACA JUGA:Polrestabes Surabaya Bongkar Sindikat Judi Slot dengan Omset Rp1 Miliar per Bulan
BACA JUGA:Semester 1 2024, Imigasi Catat Lonjakan Kedatangan WNA di Indonesia Capai 7,2 Persen
"Kami telah membicarakan bagaimana pemenuhan ASN guru dan dosen serta karier mereka agar lebih menjanjikan, jelas, dan tidak rumit," jelas Anas.
Anas menyoroti bahwa sebaran ASN mayoritas masih terkonsentrasi di pulau besar dan perkotaan, khususnya di Pulau Jawa. Untuk mengatasi ketimpangan ini, pemerintah menginisiasi percepatan karier dan apresiasi lebih bagi ASN yang mendedikasikan diri di daerah 3T.
"Kita mencari titik temu agar dosen dan guru di seluruh wilayah Tanah Air mendapatkan situasi yang lebih baik, karier yang lebih bagus, dan peningkatan kinerja yang optimal," tambah Anas.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia harus didukung dengan peningkatan kualitas serta jaminan kesejahteraan bagi para tenaga pendidik.
BACA JUGA:AS Hapus Utang Indonesia Rp565 Miliar, Alihkan untuk Konservasi Terumbu Karang
BACA JUGA:Tujuh Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon Laporkan Aep dan Dede atas Kesaksian Palsu
Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menambahkan bahwa pihaknya mengulas berbagai masukan terkait pengelolaan guru dan dosen di Indonesia, termasuk jaminan karier dan kesejahteraan mereka.
"Kami ingin memastikan karier dosen dan guru lebih fleksibel sehingga ke depan karier mereka bisa terakselerasi," pungkas Nadiem. (ant)