BELITONGEKSPRES.COM - PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) menjelang libur Tahun Baru 2024 akan berjalan lancar dan aman. Dijamin melalui pemantauan secara real-time, mulai dari stabilitas produksi di blok hulu migas, keandalan kilang-kilang pengolahan, hingga proses distribusi energi, khususnya BBM dan LPG, kepada masyarakat di Indonesia.
Informasi ini diketahui setelah Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, melakukan peninjauan di Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) di Grha Pertamina. Dalam kunjungannya, Tutuka Ariadji didampingi oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati.
Penting diketahui bahwa Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) memiliki peran krusial dalam transformasi digital yang diterapkan oleh perusahaan. Fungsi PIEDCC mencakup pemantauan dan pengawasan seluruh proses bisnis Pertamina, termasuk monitoring distribusi dan ketersediaan pasokan energi selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dengan adanya PIEDCC, Pertamina memiliki kemampuan untuk memonitor secara real-time ketersediaan energi di seluruh wilayah Indonesia. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan cepat guna memenuhi kebutuhan energi ketika terjadi lonjakan konsumsi BBM dan LPG, atau dalam situasi darurat seperti bencana alam.
BACA JUGA:Bocoran Harga Samsung Galaxy S24, Segini yang Paling Terjangkau
BACA JUGA:Erick Thohir Resmi Bubarkan 7 BUMN, Ini Daftarnya
"Pada kunjungan ini, saya melihat sistem digitalisasi Pertamina sudah maju dari sebelumnya. Luar biasa dan langsung berguna bisa terlihat cost evidence-nya. Ini suatu achievement yang luar biasa," jelas Tutuka di sela kunjungannya, dikutip Sabtu 30 Desember.
Di PIEDCC, dia menjelaskan, dapat memonitor kondisi real-time bisnis Pertamina di seluruh Indonesia. Mulai dari titik produksi hulu migas, proses pengapalan, pengolahan di kilang, serta distribusi melalui SPBU.
Selain itu, sistem ini mampu menampilkan stok BBM di SPBU. Dengan demikian, jika terdapat stok yang minim atau kritis di SPBU tertentu, Pertamina dapat mengambil tindakan preventif dengan mengestimasi waktu suplai dari depo ke SPBU tersebut.
"Sistem ini akan sangat membantu bagi Pertamina seperti menghasilkan efisiensi. Juga secara otomatis membantu pemerintah dalam mengurangi loss karena lebih akurat dan lebih bisa dikontrol," jelas Tutuka.
Selain itu, Tutuka mengungkapkan, pada kunjungan ini pihaknya memastikan kesiapan stok BBM dan LPG nasional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih pada momen libur Tahun Baru 2024. Dari sistem PIEDCC tercermin masa ketahanan (coverage days) untuk stok BBM dan LPG.
"Secara nasional, coverage-nya lebih dari cukup. Yang perlu diperhatikan adalah daerah rawan atau daerah yang jauh, perlu menjadi perhatian," ujar Tutuka.
BACA JUGA:Mobil Listrik Xiaomi SU7 Resmi Meluncur, Daya Tempuh hingga 800 Kilometer
BACA JUGA:Hyundai New Palisade Dilengkapi Teknologi Hyundai Bluelink, Fitur Navigasi Built-In Paket Lengkap
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menambahkan bahwa digitalisasi pada PIEDCC merupakan proses berkelanjutan. Salah satu manfaatnya adalah penghematan anggaran negara, khususnya dalam mendukung program BBM Subsidi Tepat.