BELITONGEKSPRES.COM - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, memberikan tanggapan terhadap tudingan pakar telematika Roy Suryo terhadap calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Rosan, Indonesia adalah negara demokrasi yang memberikan kebebasan kepada warganya untuk berbicara di depan publik. Namun, dia menegaskan agar hak tersebut tidak disalahgunakan untuk menyebarkan informasi yang tidak benar atau hoaks.
"Ini negara demokrasi. Boleh saja bicara apa saja, tapi tolong jangan menyebarkan sesuatu yang tidak benar, fitnah, jangan menyebarkan sesuatu yang tidak benar," ucap Rosan ditemui usai menghadiri deklarasi Pejuang PPP di Jakarta, Kamis.
Rosan menekankan bahwa semua pihak seharusnya berfokus pada pendidikan politik dalam rangka pesta demokrasi ini, bukan malah menyebarkan informasi yang tidak benar kepada masyarakat.
BACA JUGA:Satu Prajurit Gugur Akibat Serangan Kelompok Separatis Teroris Papua di Pos TNI Maybrat
BACA JUGA:Super Air Jet Akan Buka Lima Rute dari Bandara Internasional Dhoho
"Jangan melakukan edukasi politik yang salah, terutama menyebar hoaks, menyebar berita tidak benar, sehingga pesta demokrasi ini dirusak oleh hal-hal seperti itu," ujarnya.
Namun, Rosan menolak memberikan rincian apakah Tim Kampanye Nasional (TKN) akan mengambil langkah hukum terkait tudingan dari Roy Suryo.
Menurutnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah memberi klarifikasi atas tudingan itu. "KPU kan sudah memberikan klarifikasi dan statement (pernyataan, red.), ya, saya rasa itu," katanya lagi.
Sebelumnya, Roy Suryo berkomentar soal pelaksanaan debat perdana cawapres di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat 22 Desember.
Menurutnya, ada sejumlah kejanggalan dalam debat yang diselenggarakan oleh KPU.
"Kemarin sudah saya duga, untuk menghindari cheating, sebaiknya next KPU adil," cuit Roy Suryo melalui akun X miliknya, @KRMTRoySuryo1, Jumat 22 Desember.
"Kenapa si nomor 2 ini sampai gunakan 3 (tiga) mic sekaligus: 1. Clip-on, 2. Hand-held & 3. Head-set? Apa gunanya juga ada earphone? Siapa yang bisa feeding ke telinganya? Mengapa 2 calon yang lain beda? Ambyar," sambung dia.
Kemudian, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari, memberikan pernyataan di Jakarta pada Sabtu malam tanggal 23 Desember. Menurutnya, para calon wakil presiden yang mengikuti debat menggunakan alat mikrofon yang sama.
Hasyim juga menegaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka tidak menggunakan ear feeder atau pengumpan telinga. Ia menjelaskan bahwa alat yang terpasang di telinga para calon wakil presiden merupakan cantolan mikrofon.