BELITONGEKSPRES.COM - Dua prajurit dari Satgas Yonif 133/Yudha Sakti yang bertugas sebagai penjaga wilayah perbatasan di Papua diserang oleh Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP).
Penyerangan tersebut dikabarkan terjadi di Kampung Bousah, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya pada Senin, 25 Desember.
Kapuspen TNI, Brigjen TNI Dr. Nugraha Gumilar, menyatakan bahwa akibat penyerangan tersebut, salah satu prajurit gugur, dan satu prajurit lainnya mengalami kondisi kritis.
"Akibat penyerangan ini satu prajurit TNI gugur atas nama Kopda Hendrianto dan satu prajurit lagi dalam keadaan kritis atas nama Pratu Frangky Gulo dalam keadaan kritis," kata Brigjen TNI Dr. Nugraha Gumilar dalam keterangan tertulis seperti dikutip JawaPos.com pada Rabu 27 Desember.
BACA JUGA:Super Air Jet Akan Buka Lima Rute dari Bandara Internasional Dhoho
BACA JUGA:Polri dan Kominfo Blokir 10 Ribu Website Judi Online Sepanjang Tahun 2023
Prajurit TNI yang mengalami kondisi kritis akibat penyerangan masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Teminabuan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, prajurit yang tewas atas kejadian serangan tersebut masih disemayamkan.
"Korban yang kritis saat ini masih dalam perawatan Rumah Sakit Teminabuan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut sementara korban yang meninggal masih disemayamkan," ujarnya.
Kapuspen TNI itu juga mengatakan insiden penyerangan yang bertepatan dengan perayaan Natal ini diduga dilakukan oleh kelompok sayap OPM (Organisasi Papua Merdeka).
"Insiden yang menodai hari Natal ini dilakukan oleh kelompok sayap OPM (Organisai Papua Merdeka) pimpinan Manfred Fatem," kata Kapuspen TNI.
Diperkirakan bahwa serangan tersebut dilakukan secara tiba-tiba oleh Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) terhadap Pos Bousha pada pukul 14:00 WIT dari jarak sekitar 100 meter.
Nugraha menyebutkan terkait penyerangan itu pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.