BACA JUGA:Mengonsumsi Sayuran Diwaktu Sarapan Ternyata Baik untuk Tubuh, Salah Satunya Menurunkan Berat Badan
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini Manfaat Luar Biasa Mengonsumsi Ikan Bagi Kesehatan
3. Infeksi
Infeksi pada ibu atau bayi dapat mengakibatkan stillbirth. Infeksi seperti listeriosis, rubella, atau infeksi saluran kemih yang parah bisa memengaruhi kesehatan bayi dalam kandungan.
Infeksi ini bisa menyebabkan peradangan pada jaringan atau organ penting yang dibutuhkan bayi untuk bertahan hidup.
4. Kelainan Genetik dan Kromosom
Beberapa stillbirth terjadi akibat kelainan genetik atau kromosom yang menghambat perkembangan normal bayi.
Kelainan ini seringkali tidak terdeteksi sampai kehamilan lanjut atau setelah stillbirth terjadi.
5. Kondisi Medis pada Ibu
Kondisi medis tertentu pada ibu, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, atau lupus, dapat meningkatkan risiko stillbirth. Oleh karena itu, pengelolaan kondisi medis yang baik selama kehamilan sangat penting untuk mengurangi risiko stillbirth.
6. Gaya Hidup dan Faktor Lingkungan
Gaya hidup dan faktor lingkungan juga memainkan peran dalam risiko stillbirth. Merokok, konsumsi alkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang selama kehamilan dapat meningkatkan risiko stillbirth.
BACA JUGA:Mengungkap Manfaat Tersembunyi Buah Srikaya, Kaya Vitamin dan Mineral Bagus untuk Kesehatan Jantung
BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Jahe untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Menurunkan Gula Darah
Selain itu, paparan terhadap zat berbahaya atau lingkungan yang tidak sehat juga bisa menjadi faktor risiko.
Memahami berbagai penyebab stillbirth ini dapat membantu calon orang tua lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko stillbirth.