Kecelakaan Bus Rombongan Study Tour Terjadi Lagi di 2 Lokasi , Kernet dan Guru Pendamping Meninggal

Kamis 23 May 2024 - 11:44 WIB
Editor : Erry Frayudi

BACA JUGA:Pertamina Pasikan Ketersediaan BBM dan LPG subsidi di Babel aman Selama Libur Panjang

BACA JUGA:BBM Pertalite Diisukan Hilang Setelah Juni? Ini Tanggapan Pemerintah

Bus yang terlibat dalam kecelakaan tunggal tersebut sebenarnya hendak menuju Bandar Lampung. Bus tersebut membawa 29 siswa dan 13 guru pendamping. 

Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut. Namun, terdapat 5 penumpang yang mengalami luka berat, 8 orang mengalami luka sedang, dan 29 lainnya mengalami luka ringan.

Dua insiden tersebut terjadi dalam rentang waktu yang singkat setelah kecelakaan yang melibatkan bus Putera Fajar, yang menewaskan 11 orang di Ciater, Subang, pada Sabtu, 11 Mei yang lalu. 

Sembilan dari korban yang meninggal adalah siswa SMK Lingga Kencana Depok, sementara satu guru pendamping dan satu orang lainnya merupakan warga setempat.

Dalam konteks ini, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijawarno, menyampaikan bahwa penataan ulang bus pariwisata dirasa berjalan lambat. 

Menurutnya, semua pihak seharusnya bekerja sama untuk mengawasi perusahaan otobus (PO) tersebut, terutama di momen liburan seperti saat ini.

BACA JUGA:Kemenag Menilai Garuda Indonesia Dianggap Gagal pada Musim Haji 2024

BACA JUGA:Usai Tertangkapnya Pegi, 7 Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Kembali Jalani Pemeriksaan

Dia juga menyoroti penegakan hukum dalam kasus kecelakaan yang melibatkan bus Putera Fajar. Sampai saat ini, hanya sopir bus yang ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan polisi belum melakukan tindakan terhadap pengusaha PO bus tersebut.

”Seharusnya Polda Jabar belajar dari Polres Batang dan Polres Jambi yang bisa memerkarakan penyedia jasa angkutan,” pungkasnya. 

Kategori :