BELITONGEKSPRES.COM - Kanker serviks umumnya disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), meskipun ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Sekitar 99% kasus kanker serviks berhubungan dengan infeksi HPV.
Ada lebih dari 100 jenis HPV, tetapi hanya beberapa yang memiliki risiko tinggi untuk menyebabkan kanker serviks, seperti HPV tipe 16 dan 18.
Kanker serviks, juga dikenal sebagai kanker leher rahim, adalah salah satu jenis kanker yang umum terjadi pada wanita.
Pada tahap awal, gejala kanker serviks sering kali tidak terlihat atau tidak spesifik, sehingga sering kali tidak disadari oleh penderita.
BACA JUGA:Makanan Terbaik untuk Meningkatkan Kekuatan Otak, Salah satunya Ada Telur
BACA JUGA:Benarkah Daging Kambing Lebih Sehat Daripada Daging Sapi? Simak Faktanya
Namun, seiring dengan perkembangan penyakit, gejala-gejala berikut dapat muncul:
1. Pendarahan abnormal merupakan salah satu gejala yang paling umum. Pendarahan ini dapat terjadi di antara periode menstruasi, setelah hubungan seksual, setelah menopause, atau setelah pemeriksaan panggul.
2. Keputihan yang berbeda dari biasanya dalam hal jumlah, warna, atau bau dapat menjadi tanda kanker serviks. Keputihan bisa berwarna coklat, berbau tidak sedap, atau mengandung darah.
3. Nyeri di daerah panggul yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi bisa menjadi gejala kanker serviks, terutama jika nyeri tersebut bersifat terus-menerus atau muncul secara tiba-tiba.
4. Nyeri selama hubungan seksual (dispareunia) dapat menjadi tanda adanya masalah pada serviks, termasuk kemungkinan kanker serviks.
5. Kesulitan atau rasa sakit saat buang air kecil, peningkatan frekuensi buang air kecil, atau adanya darah dalam urine bisa menjadi gejala yang muncul jika kanker telah menyebar ke kandung kemih.
BACA JUGA:Mengungkap Manfaat dari Buah Mangga, Mengandung Vitamin dan Antioksidan yang Tinggi
BACA JUGA:5 Cara Mencegah Osteoporosis di Usia Muda, Jaga Kesehatan Tulang Mulai Sekarang!