Waspada Jika Mengalami Gejala Ini, Bisa Jadi Tanda Awal Risiko Gagal Jantung

Kamis 09 May 2024 - 10:01 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM, Ancaman terhadap nyawa yang signifikan masih merupakan sakit jantung. Banyak yang akhirnya berujung dengan kematian. Gagal jantung, dari berbagai jenisnya, adalah penyakit yang memerlukan penanganan serius.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gagal jantung. Ini termasuk gaya hidup yang tidak sehat, keberadaan penyakit lain, atau riwayat keluarga yang relevan. Gejalanya bervariasi, dari yang ringan hingga yang serius.

Menurut Dr. dr. Antonia Anna Lukito Sp.JP(K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FSCAI, seorang spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Siloam Lippo Village Tangerang, gagal jantung adalah kondisi yang sangat serius dan dapat mengancam nyawa.

Gagal jantung ditandai dengan ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh, yang mengakibatkan kegagalan dalam suplai darah, nutrisi, dan oksigen ke berbagai organ tubuh. Menurut Antonia, kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan pada otot jantung, baik berupa otot yang melemah atau kaku, atau beban yang berlebihan pada jantung.

Gagal jantung bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner (PJK) dan hipertensi (tekanan darah tinggi), yang sering kali tidak terkontrol oleh pasien.

BACA JUGA:Revitalisasi Layanan Kesehatan Indonesia: Inovasi AI Generatif Bersama Google Cloud

BACA JUGA:Manfaat dari 10 Makanan Sumber Protein Nabati Terbaik untuk Diet Sehat

Selain itu, penyebab lainnya meliputi penyakit jantung katup, kelainan jantung bawaan yang tidak dikoreksi, kardiomiopati (kelainan otot jantung), penyakit metabolik seperti diabetes, gangguan hormonal, kegemukan, anemia, kelainan genetik, penyakit ginjal kronis, penyakit paru-paru kronis, gangguan metabolisme, kondisi autoimun, infeksi atau peradangan jantung (miokarditis), efek toksik dari obat-obatan (terutama setelah kemoterapi atau radioterapi kanker), dan kelainan otot jantung terkait kehamilan.

Gejala-gejala gagal jantung termasuk sesak napas yang memburuk seiring waktu, terutama saat beraktivitas, atau kesulitan berbaring terlentang karena sesak di dada.

Menurut Kepala Heart Center dan Koordinator ICCU di RS Siloam Lippo Village Tangerang, keluhan-keluhan ini tidak selalu terlihat jelas pada kasus gagal jantung stadium awal atau pada pasien lanjut usia yang kurang aktif secara fisik. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin sangat disarankan untuk penderita yang memiliki risiko tinggi.

Dr. Antonia menjelaskan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin sebagai langkah pencegahan terhadap gagal jantung. Sebagai contoh, seseorang yang mengidap hipertensi memiliki risiko lebih tinggi terkena gagal jantung. Namun, seringkali individu tersebut merasa tidak perlu melakukan pemeriksaan rutin.

Pemeriksaan dan terapi untuk gagal jantung bervariasi. Pada pemeriksaan saat seseorang mengalami gagal jantung, hal ini dapat melibatkan pemeriksaan fisik untuk menilai keluhan dan tanda-tanda khas, serta pemeriksaan rekam jantung (EKG) untuk mendeteksi kelainan jantung yang mungkin ada.

BACA JUGA:Dokter Sebut Duduk Terlalu Lama Dapat Sebabkan Risiko Terbentuknya Batu Ginjal

BACA JUGA:Bahaya Buat Kesehatan! 4 Kebiasaan yang Harus Dihindari Pasca Makan Nasi

Selanjutnya, pemeriksaan ekokardiografi jantung (ECHO) digunakan untuk mengevaluasi struktur dan fungsi jantung. Selain itu, pemeriksaan laboratorium darah juga dilakukan, seperti NTproBNP, untuk mendukung diagnosis dan mengevaluasi kelainan penyerta yang berkaitan, seperti fungsi ginjal, diabetes melitus, anemia, fungsi tiroid, dan kadar zat besi.

Kategori :