JAKARTA - BELITONGEKSPRES.COM, BBM subsidi Pertalite semakin sulit ditemukan di beberapa SPBU, bukan sekadar isapan jempol.
Pemerintah secara bertahap mengurangi pasokan Pertalite di beberapa SPBU, dengan rencana menggantinya dengan BBM jenis yang lebih ramah lingkungan pada tahun depan, seperti BBM Bioetanol.
Pernyataan ini disampaikan oleh Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, dalam keterangan resmi pada Minggu, 28 April 2024.
Irto Ginting menjelaskan bahwa beberapa SPBU memang telah menghentikan penjualan BBM subsidi Pertalite.
Meski begitu, menurut Patra Niaga Irto Ginting, penurunan jumlahnya belum signifikan, dan Pertalite masih tersedia hanya di sejumlah SPBU.
BACA JUGA:Kuota Haji Sudah Penuh, Kemenag Imbau Hati-hati Soal Tawaran Berangkat dengan Visa Non-haji
BACA JUGA:Rizky Febian dan Mahalini Umumkan Rangkaian Prosesi Pernikahan, Pamer Foto-foto di Instagram
“ Pertamina sekarang masih mengalokasikan Pertalite di beberapa SPBU,” ujar Patra Niaga Irto Ginting Salam.
Patra Niaga Irto Ginting Salam menambahkan bahwa saat ini banyak SPBU yang tidak lagi menjual Pertalite, meskipun sebagian besar masih menyediakannya.
Irto Ginting Salam juga mencatat bahwa tidak semua SPBU mendapatkan alokasi BBM subsidi Pertalite.
“Hanya saja jumlahnya dikurangi dan tidak banyak, dan sebgaian SPBU masih menjualnya dengan terbatas,” imbuhnya.
Isu tentang kelangkaan BBM subsidi Pertalite telah menjadi perbincangan sejak tahun lalu, dengan pemerintah merencanakan penggantinya menjadi BBM jenis yang ramah lingkungan, yaitu BBM Bioetanol, khususnya Pertamax 92 Green.
Isu tersebut juga diperkirakan akan diikuti dengan kemungkinan penggantian Pertalite menjadi Pertamax Green 92 dan Green 95.
Kelangkaan Pertalite juga dirasakan oleh sebagian warga yang mengeluh sulit mendapatkannya, terutama di SPBU Pos Pengumben yang telah menghentikan penjualan BBM subsidi.
Menyikapi kelangkaan BBM subsidi Pertalite di sejumlah SPBU, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) tidak menganggapnya sebagai masalah jika ada SPBU yang tidak lagi menjual Pertalite atau hanya menjual BBM non-subsidi atau jenis lainnya.