BACA JUGA:Memberdayakan Kaum Perempuan Marginal Melalui Pendidikan Alternatif
BACA JUGA:Merajut Kembali Persatuan Usai PHPU Pilpres 2024
Bagi yang ingin melihat orangutan di habitat aslinya, Taman Nasional Kutai adalah tempat yang tepat. Di taman nasional ini, wisatawan dapat melihat orangutan Kalimantan yang langka dan belajar tentang upaya perlindungan satwa.
Kaltim juga memiliki desa wisata yang menarik untuk dikunjungi. Desa Wisata Pela, yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, adalah salah satu desa wisata yang telah mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Di desa ini, wisatawan dapat belajar tentang budaya dan tradisi masyarakat Kutai, mencicipi kuliner khas daerah, berbelanja cenderamata, dan yang paling menarik menyaksikan satwa langka ikan pesut.
Desa Wisata Malahing, yang terletak di Bontang, juga merupakan desa yang patut dikunjungi. Di desa ini, pelancong dapat melihat rumah nelayan terapung yang unik yang terapung di kelilingi lautan, serta tak kalah sedapnya sembari menikmati hidangan khas gammi bawis yang lezat disantap sembari merasakan embusan angin laut yang sepoi-sepoi.
Dukungan Pemerintah Pusat
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga fokus mengembangkan pariwisata ramah lingkungan (ekowisata) di IKN dan Kaltim. Konsep ini diwujudkan melalui pengembangan desa wisata dan keterlibatan komunitas pecinta lingkungan lokal.
"Kebersihan juga menjadi fokus utama dengan pengelolaan sampah terintegrasi, ekonomi baru terbarukan (EBT), dan konservasi mangrove. Wisatawan pun akan diajak berkontribusi dalam program emisi karbon," kata Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Kaltim.
Ekowisata diharapkan dapat mereduksi emisi karbon, meningkatkan kontribusi parekraf, dan membuka peluang kerja di Kaltim. Anggaran parekraf di Kaltim pun ditingkatkan dari 25 persen menjadi 30 persen.
BACA JUGA:Membuka Potensi Tersembunyi Anak Dengan Autisme Melalui Seni
BACA JUGA:Memaknai Kartini, Memaknai Kesetaraan Gender
Menparekraf berkomitmen untuk menjadikan Kaltim sebagai destinasi ekowisata terdepan di Indonesia.
Dengan beragam potensi wisata yang dimilikinya dan juga upaya strategis pengembangan SDM, Kaltim optimistis dapat mewujudkan industri parekraf tak hanya dikenal Nusantara namun berkelas dunia. Kekayaan alam, budaya, dan SDM yang mumpuni menjadi modal utama untuk menggapai mimpi tersebut.
"Dukungan dari Pemerintah Pusat dan potensi keberadaan IKN menjadi momentum bagi kami untuk melakukan lompatan," ungkap Ririn.
Keberadaan IKN tak hanya akan meningkatkan aksesibilitas ke Kaltim, namun juga membuka peluang baru bagi pengembangan infrastruktur dan industri parekraf.
Kaltim tak hanya melestarikan budayanya, tetapi juga menjadikannya sebagai lokomotif penggerak ekonomi. Berbagai produk dan jasa kreatif dihasilkan oleh para pelaku parekraf Kaltim. Dari kain tenun tradisional, kerajinan ukir, pernak-pernik, hingga kuliner khas daerah, semuanya memiliki daya tarik tersendiri dan berpotensi untuk dipasarkan ke mancanegara.