"Sudah semakin terasa untuk disabilitas dan masyarakat Belitung," bebernya.
Kemudian ia berpesan, kepada penerimah hibah itu agar melaksanakan program sesuai dengan petunjuk teknis dari pusat sehingga jangan menyimpang.
"Selalu berkomunikasi dengan pembina, dishub Belitung, FLLAJ Belitung, DPUPR, Bappeda, Dinsos, Dispar dan OPD lainnya," tandasnya.
BACA JUGA:Ketua DPRD Belitung: Perusahaan Harus Bayar THR Tepat Waktu
BACA JUGA:Komisi III DPRD Babel Turun Tinjau Lampu PJU di Belitung , Pastikan Pemasangan Tepat Sasaran
Sementara itu, Senior Advisor Peningkatan Kapasitas Organisasi, Angel Manembu mengatakan, dalam agenda ini mereka ingin bersama-sama dan memberanikan agar pembangunan di Belitung peka dengan disabilitas dan perempuan.
"Jadi KIAT menginginkan agar pembangunan baik jalan, trotoar, gedung itu bisa diakses bagi mereka netra, pakai kursi roda dan lainnya," sebutnya.
Menurut Angel, negara yang baik adalah negara yang menghargai kaum minoritas, yakni negara yang menghormati orang-orang yang tidak ada suaranya.
Lalu, bagaimana caranya, jika mereka tidak bersuara, tapi mempunyai dasar Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Jadi bisa jadi landasan pembangunan di Belitung ini menjadi kabupaten yang menghargai kaum marginal," tandasnya.