Dokter Anak India: Hindari Garam dan Gula pada Bayi, Ini Risikonya

Minggu 21 Sep 2025 - 22:09 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Seorang dokter anak senior India mengingatkan pentingnya menghindari pemberian garam, gula, jaggery (gula aren), maupun madu pada bayi di bawah usia 12 bulan. Tubuh bayi yang masih rapuh memiliki ginjal dan sistem pencernaan yang belum matang, sehingga tambahan kecil sekalipun dapat menimbulkan risiko kesehatan serius di masa depan.

Dikutip dari Hindustan Times, Konsultan Senior Neonatologi dan Pediatri Apollo Cradle and Children’s Bengaluru-Brookefield, Dr. Senthil Kumar Sadasivam Perumal menjelaskan banyak orang tua merasa makanan bayi tanpa garam terasa hambar. Namun, ginjal bayi belum mampu mengolah natrium dengan baik. 

Memberi garam tambahan pada makanan seperti nasi atau lentil (dal) justru membebani ginjal, meningkatkan risiko gangguan ginjal, hingga tekanan darah tinggi di kemudian hari.

Asupan natrium harian bayi seharusnya kurang dari satu gram dan itu sudah tercukupi dari ASI atau susu formula. Garam tambahan hanya akan membentuk kebiasaan bayi menyukai makanan asin sejak dini sehingga preferensi makan menjadi kurang sehat di masa mendatang.

BACA JUGA:8 Cara Alami Mengatasi Vertigo di Rumah, Efektif dan Mudah Dicoba

BACA JUGA:Apakah Kayu Manis Bisa Turunkan Gula Darah Secara Efektif? Ini Hasil Penelitian

Perumal juga menyoroti kebiasaan keluarga India yang menganggap jaggery dan madu lebih sehat daripada gula rafinasi. Kandungan zat besi dalam jaggery tidak sebanding dengan nutrisi dari buah, sayur, dan biji-bijian. Sedangkan madu dapat mengandung spora bakteri Clostridium botulinum penyebab botulisme yang berpotensi fatal bagi bayi. 

Meskipun lebih alami, keduanya tetap sumber gula terkonsentrasi yang berdampak negatif pada pola makan bayi dan meningkatkan risiko obesitas, diabetes, serta kerusakan gigi di kemudian hari.

Sebagai gantinya, saat bayi berusia enam bulan, orang tua disarankan memperkenalkan makanan padat alami yang lezat sekaligus bergizi. Pilih buah manis alami seperti pisang tumbuk, bubur apel, pepaya, mangga, sawi, dan pir untuk vitamin penting. 

Tambahkan biji-bijian seperti beras, gandum, ragi, suji, atau gandum pecah yang dimasak lunak lalu dicampur dengan ASI atau susu formula agar lebih mudah diterima.

BACA JUGA:Waspada! Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Bisa Merusak Ginjal

BACA JUGA:6 Cara Alami Meredakan Sakit Kepala Tanpa Obat, Praktis dan Mudah Dilakukan

Kacang-kacangan dan lentil tanpa garam merupakan sumber protein dan zat besi yang baik, sementara lemak sehat seperti ghee, alpukat, atau bubuk kacang (setelah dipastikan tidak alergi) membantu memenuhi kebutuhan energi. Meski terasa tawar bagi lidah orang dewasa, rasa alami ini justru seimbang untuk bayi dan mendukung pembentukan pola makan sehat, kekebalan tubuh, serta perkembangan organ jangka panjang. 

Menurut Perumal, tidak memberi garam, gula, jaggery, atau madu bukanlah kompromi, melainkan perlindungan terbaik untuk masa depan kesehatan bayi. (ant)

Kategori :