BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa kerugian infrastruktur akibat gelombang demonstrasi anarkis di berbagai daerah Indonesia ditaksir mencapai hampir Rp900 miliar. Dari seluruh wilayah, Jawa Timur menjadi provinsi dengan dampak paling besar setelah sejumlah fasilitas vital dan bangunan bersejarah terbakar.
Perhitungan tersebut meliputi beragam infrastruktur publik, mulai dari gedung DPRD, gerbang tol, halte, hingga gedung cagar budaya. Dody mencontohkan Gedung Negara Grahadi dan Kantor DPRD Kota Kediri sebagai titik kerusakan parah di Jawa Timur.
Selain itu, kerugian signifikan juga tercatat di Makassar, Sulawesi Selatan, usai Kantor DPRD Makassar dibakar massa pada 29–30 Agustus 2025.
Menurut Dody, Kementerian PU sudah menyiapkan anggaran darurat untuk memperbaiki fasilitas publik yang rusak. Langkah ini diambil sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan situasi tanggap darurat.
BACA JUGA:Kapolri Listyo Sigit Ingatkan Personel Kawal Aspirasi Masyarakat Sesuai SOP
BACA JUGA:DKI Alami Kerugian Infrastruktur Rp80 Miliar Akibat Demo
Pemerintah memastikan skema pemulihan infrastruktur tidak akan mengganggu jalannya program strategis nasional lain yang sudah direncanakan.
Gelombang demonstrasi sendiri bermula dari meninggalnya Affan Kurniawan dalam aksi di Jakarta pada 28 Agustus 2025. Peristiwa itu memicu kemarahan publik hingga berujung pembakaran fasilitas umum di sejumlah kota besar, termasuk Jakarta, Surabaya, Kediri, dan Makassar. Presiden Prabowo menyerukan masyarakat tetap tenang serta mempercayakan penanganan situasi kepada pemerintah. (beritasatu)