Daerah 3T Jadi Prioritas Program MBG Pemerintahan Prabowo-Gibran
Presiden Prabowo Subianto-Istimewa-
JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Memasuki satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran), komitmen untuk menghadirkan keadilan sosial di seluruh penjuru negeri mulai tampak nyata.
Salah satu wujudnya terlihat melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menempatkan daerah terdepan, terpencil, dan terluar (3T) sebagai prioritas utama.
Program ini bukan hanya langkah untuk meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga strategi memperkuat ekonomi lokal di wilayah yang selama ini kurang tersentuh pembangunan.
Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggandeng berbagai lembaga terkait untuk mempercepat pelaksanaan program ini.
BACA JUGA:Cerita Hashim: Ada yang Coba Sogok Prabowo Rp16,5 Triliun, Tapi Ditolak Mentah-mentah
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menegaskan bahwa wilayah 3T menjadi perhatian khusus karena masih menghadapi persoalan serius dalam hal layanan gizi dan angka stunting.
“Wilayah 3T menjadi prioritas karena layanan gizi di daerah tersebut sangat kritis,” ujar Tito Karnavian dalam keterangan persnya, dikutip Senin (20/10/2025).
Ia menambahkan, program ini tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan gizi, tetapi juga membuka lapangan kerja baru serta memperkuat rantai pasok pangan lokal.
Sebagai langkah nyata, pemerintah telah membentuk 141 gugus tugas guna mempercepat pembangunan Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah sasaran. Hingga kini, 806 lokasi telah memenuhi syarat untuk pembangunan dapur MBG.
BACA JUGA:Analis Politik: Purbaya dan Teddy Jadi Tokoh yang Paling Menyita Perhatian Publik di Kabinet Prabowo
Dari jumlah tersebut, 264 dapur akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Sedangkan 542 unit lainnya ditangani oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo menekankan bahwa Program Makan Bergizi Gratis bukan sekadar bantuan sosial, melainkan bagian dari strategi pembangunan nasional yang berkelanjutan.
“Fokus percepatan pengembangan SPPG dipusatkan pada wilayah 3T dan daerah PLBN (Pos Lintas Batas Negara),” kata Dody Hanggodo.
Ia menyebut, kehadiran dapur gizi di wilayah perbatasan menjadi simbol nyata kehadiran negara dalam memperkuat pemerataan pembangunan.