'Danantara Effect', Transformasi atau Ilusi Ekonomi Megaholding BUMN

Selasa 25 Feb 2025 - 21:42 WIB
Oleh: Hanni Sofia

Jika hanya menjadi wadah seremonial, tanpa keberanian bertindak, maka ia tidak akan lebih dari sekadar hiasan yang tidak memiliki dampak nyata terhadap tata kelola.

BACA JUGA:Sawah Pokok Murah ala Djoni untuk Kesejahteraan Petani

Keberhasilan Danantara juga sangat bergantung pada seberapa fleksibel ia dalam mengambil keputusan.

Dunia investasi bergerak dengan kecepatan tinggi, dan jika Danantara terlalu lamban dalam merespons dinamika pasar akibat birokrasi internal, ia akan kehilangan daya saing.

Oleh karena itu, penting untuk menciptakan keseimbangan antara fleksibilitas dan akuntabilitas.

Koordinasi antara dewan pengawas dan badan pelaksana harus berjalan secara efisien tanpa mengorbankan transparansi.

Selain itu, sistem evaluasi kinerja harus berbasis indikator yang jelas, sehingga setiap kebijakan yang diambil dapat diukur efektivitasnya secara objektif.

Danantara, faktanya hadir di tengah harapan besar sebagai instrumen strategis untuk memperkuat investasi nasional dan menarik modal asing yang berkualitas.

BACA JUGA:Saprahan Khatulistiwa 2025 Integrasikan Tradisi dan Digitalisasi

Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah kecil. Bukan hanya soal bagaimana ia akan beroperasi, tetapi juga bagaimana ia mampu menjaga keseimbangan antara fleksibilitas dalam pengambilan keputusan dan akuntabilitas yang tinggi.

Jika ia mampu menavigasi tantangan ini dengan baik, Danantara bisa menjadi kekuatan baru, sekaligus mengubah peta perekonomian Indonesia.

Jika tidak, ia hanya akan menjadi tambahan struktur birokrasi yang memperlambat gerak investasi dan berakhir sebagai harapan yang tidak terwujud.

Maka, satu harapan yang pasti, Danantara jangan sampai hanya mendatangkan efek demam sesaat, melainkan transformasi ekonomi yang baik dan berkelanjutan. (antara)

Oleh: Hanni Sofia

Kategori :