BACA JUGA:Kemeriahan Tahun Baru Imlek 2024 yang Kian Terasa
BACA JUGA:Kehadiran Negara Pada Persoalan Kesejahteraan Rakyat
Meskipun tidak selalu dijemput ke rumahnya, anak-anak di kabupaten berjuluk "Kota Seribu Papan" tersebut datang ke sekolah atas kemauan dan inisiatif sendiri.
Pendidikan karakter
Pengabdian prajurit TNI di Bumi Cenderawasih, khususnya di Kabupaten Asmat, tidak hanya tentang tulis baca, berhitung atau sekadar melafalkan butir-butir Pancasila. Selain itu, TNI juga berhasil mengubah dan membentuk karakter yang kuat terhadap anak-anak Papua.
Wakil Komandan Satgas Yonif 125/Si'mbisa Kapten Inf Daniel Supriatma menjelaskan sebelum atau di awal pendirian Taman Baca dan Paud Si'mbisa, anak-anak terlihat pemalu atau tidak begitu dekat dengan prajurit, namun lewat program unggulan tersebut prajurit itu berhasil membangun stigma baru bahwa TNI adalah saudara semua anak bangsa.
TNI adalah saudara atau kakak. Mereka hadir ingin membangun hubungan emosional yang kuat dengan masyarakat, termasuk anak-anak.
Keberhasilan dalam membangun hubungan emosional itu, misalnya saat prajurit TNI berpapasan dengan masyarakat atau anak-anak yang menimba ilmu di Paud Si'mbisa. Saat bertemu di jalan, anak-anak dengan hangat akan menyapa prajurit TNI dengan sebutan abang, kakak, atau abangda.
BACA JUGA:Generasi Z Jangan Memilih Pemimpin Hanya karena Jatuh Cinta
BACA JUGA:Mengoptimalkan Penemuan Sumber Gas Besar
Pendidikan formal yang diajarkan kepada anak bangsa tidak cukup hanya sebatas mengenalkan huruf dan angka. Lebih dari itu, pendidikan karakter merupakan salah satu kunci untuk membangun sumber daya manusia yang cerdas secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari awal merintis hingga Paud dan Taman Baca Si'mbisa terdaftar di Data Pokok Pendidikan Kabupaten Asmat, Kapten Daniel merasakan perubahan emosional dan karakter yang kuat dari anak-anak tersebut. Oleh sebab itu, ia berharap di masa depan akan lahir generasi emas Indonesia dari Tanah Papua.
Mengingat masa tugas Satgas Yonif 125/Si'mbisa yang segera berakhir, Kapten Daniel berharap satgas berikutnya melanjutkan program tersebut. Apalagi, Merintis pendirian Paud dan Taman Baca Si'mbisa bukanlah perkara gampang. Ia dengan kesatuannya harus pandai-pandai mendapatkan hati masyarakat lokal.
Untuk merebut hati masyarakat, prajurit TNI itu mendatangi satu per satu rumah warga di Distrik Agats untuk bersilaturahmi. Ketika hubungan baik itu sudah terjalin, mereka mulai menanyakan apakah para orang tua bersedia anak-anak mereka mengikuti program pendidikan di paud.
Dorongan dan semangat itu lahir dari keyakinan bahwa TNI tidak hanya bertugas menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun juga harus ikut membantu mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Doa orang tua