BELITONGEKSPRES.COM, Pemungutan suara Pemilu 2024 tinggal dua hari lagi. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengimbau kepala daerah untuk mendukung penyelenggaraan pemilu dengan cara membantu distribusi logistik dan menyiagakan fasilitas kesehatan.
Tito menjelaskan bahwa hal ini sangat penting untuk memastikan pemilu berjalan lancar dan aman. Ia mengatakan bahwa ada beberapa daerah yang sulit dijangkau oleh penyelenggara, seperti pulau-pulau, daerah terpencil, daerah pegunungan, daerah hutan, dan daerah bencana.
“Kami membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah untuk mengatasi kendala-kendala tersebut,” kata Tito dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin 12 Februari 2024.
Tito juga mengingatkan agar kepala daerah menyiapkan fasilitas kesehatan yang memadai bagi petugas pemilu, khususnya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Ia mengatakan bahwa hal ini bertujuan untuk mencegah adanya korban jiwa akibat kelelahan atau penyakit.
BACA JUGA:Inflasi dan Stabilitas Harga Prioritas Jelang Pemilu 2024
BACA JUGA:UAS: Jangan Golput, Pilih Pemimpin yang Berakhlak
Ia mengambil pelajaran dari Pemilu 2019 yang menyebabkan banyak petugas meninggal dunia. Meskipun saat ini sudah ada batasan usia untuk petugas, ia tetap meminta agar upaya pencegahan dilakukan.
“Kami minta agar petugas kesehatan standby di lokasi pemungutan suara. Jika ada petugas yang membutuhkan bantuan, mereka bisa segera ditangani. Jangan sampai fasilitas kesehatan tutup, apalagi yang berada di garis depan, seperti Puskesmas, poliklinik, klinik, dan sebagainya. Ini harus disiagakan semua untuk membantu,” ujarnya.
Tito menambahkan bahwa Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah memberikan instruksi terkait hal ini. Namun, ia mengatakan bahwa Menkes tidak memiliki jaringan sampai ke tingkat kabupaten/kota. Oleh karena itu, ia meminta agar kepala daerah yang bertanggung jawab atas hal ini.
“Kepala daerah yang punya kewenangan untuk mengatur jejaring kesehatan di daerahnya. Jadi, saya minta agar kepala daerah siagakan jejaring kesehatan yang ada di garis depan, terutama poliklinik, Puskesmas, dan sebagainya,” tuturnya.
Selain itu, Tito juga meminta agar kepala daerah membantu penyelenggara pemilu dalam hal sarana dan prasarana. Ia mengatakan bahwa ia sering mengimbau agar pemda memberikan dukungan, misalnya dengan meminjamkan gedung untuk kantor KPU dan Bawaslu, serta gudang untuk menyimpan logistik. “Saya hanya mengingatkan kembali, karena waktunya sudah mepet,” katanya.
BACA JUGA:Formasi CPNS & PPPK 2024 Diperpanjang Lagi, Ini Jadwal Terbarunya
BACA JUGA:Kampanye Akbar di Gelora Bung Karno Membludak, Prabowo Terharu
Di sisi lain, Tito juga mengajak pemda untuk menyosialisasikan pentingnya menggunakan hak pilih kepada masyarakat. Ia mengatakan bahwa partisipasi pemilih yang tinggi akan memberikan legitimasi yang kuat kepada pemenang pemilu, baik di tingkat eksekutif maupun legislatif.
“Sosialisasi ini harus terus dilakukan, karena hak pilih itu bersifat sukarela. Ini adalah kewajiban kita semua untuk mensukseskan pesta demokrasi dan juga sebagai indikator demokrasi Indonesia,” pungkasnya.