PBB Serukan Kurangi Subsidi Bahan Bakar Fosil untuk Transisi Energi Berkelanjutan

Minggu 12 Jan 2025 - 23:16 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menegaskan pentingnya negara-negara di seluruh dunia untuk mengurangi subsidi yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil. 

Ia menyerukan agar anggaran yang sebelumnya digunakan untuk subsidi tersebut dialihkan ke proyek-proyek yang mendukung transisi energi yang lebih berkelanjutan.

Dalam sambutannya pada pembukaan Sidang Majelis Umum ke-15 Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Guterres menyatakan, “Pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor bisnis perlu berkolaborasi untuk mendukung transisi energi, termasuk dengan mengalihkan subsidi bahan bakar fosil ke investasi yang mendorong perubahan ini.”

Sidang ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi global, terutama di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh konflik di Timur Tengah dan cuaca ekstrem yang mempengaruhi ketahanan energi di berbagai belahan dunia.

BACA JUGA:Hasto Sebut Program Pengentasan Kemiskinan Prabowo Sejalan dengan Visi PDIP

BACA JUGA:Menteri Pertahanan Tekankan Pentingnya 'Soft Power' bagi Kopassus

Guterres juga menekankan pentingnya keadilan dalam transisi energi, dengan memperhatikan mereka yang terdampak, seperti komunitas pekerja dan kelompok-kelompok rentan lainnya. Ia mencatat bahwa meskipun perkembangan energi terbarukan menunjukkan kemajuan pesat dan harga energi cenderung menurun, negara-negara berkembang masih menghadapi banyak tantangan dalam proses transisi ini.

Menyebutkan bahwa negara-negara berkembang hanya mendapatkan satu dari lima dolar investasi global untuk energi bersih sejak 2016, Guterres menyerukan upaya kolektif untuk mengatasi kendala finansial. Ia mengusulkan peningkatan kapasitas pinjaman dari Bank Pembangunan Multilateral, serta penguatan pembiayaan konsesi dan tindakan nyata untuk mengelola utang.

“Kita juga perlu menerapkan harga karbon yang efektif dan inovasi dalam sumber pembiayaan,” tambahnya, menegaskan bahwa kerjasama internasional sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan mempercepat transisi menuju energi bersih. (ant)

Kategori :