Dukung Program Pemerintah, BTN Targetkan Pembangunan 150.000 Rumah Rendah Emisi

Ilustrasi perumahan rakyat. (Dok. Jawa Pos)--

BELITONGEKSPRES.COM - Untuk mendukung komitmen pemerintah dalam meningkatkan pasokan rumah yang layak huni, sehat, dan ramah lingkungan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berfokus pada peningkatan jumlah Rumah Rendah Emisi. BTN menargetkan pembiayaan untuk 150.000 Rumah Rendah Emisi pada tahun 2029.

Hashim S. Djojohadikusumo, Ketua Satgas Perumahan di bawah pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif BTN ini. 

Menurutnya, upaya BTN dalam mengembangkan Rumah Rendah Emisi selaras dengan rencana pemerintah baru untuk membangun satu juta rumah di perkotaan dan dua juta rumah di pedesaan di seluruh Indonesia setiap tahun.

"Pengembangan Rumah Rendah Emisi tidak hanya meningkatkan pasokan rumah yang layak huni dan berkualitas, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang," ujar Hashim pada peluncuran proyek percontohan Rumah Rendah Emisi di Perumahan Mutiara Gading City, Bekasi, Kamis, 29 Agustus.

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Pastikan Distribusi Pertalite Sesuai Kuota Pemerintah

BACA JUGA:Kurangi Ketergantungan Impor, Pabrik Pipa Baja Seamless Pertama di Asia Tenggara Akan Beroperasi di Indonesia

Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama BTN, menambahkan bahwa sektor perumahan, termasuk pembangunan dan aktivitas di dalamnya, merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar.

Langkah yang diambil BTN ini adalah bagian dari komitmen mereka untuk menghadapi tantangan perubahan iklim sekaligus mendorong pembangunan perumahan yang berkelanjutan di Indonesia. 

"Tahun ini, kami memulai dengan 1.000 Rumah Rendah Emisi yang menggunakan minimal 10% material ramah lingkungan. Targetnya, pada 2029, kami akan membangun 150.000 rumah dengan penggunaan material eco-friendly mencapai 30%," jelas Nixon.

BTN juga bekerja sama dengan para pengembang untuk memastikan bahwa Rumah Rendah Emisi memenuhi beberapa standar penting, seperti efisiensi energi, pengelolaan air dan sampah, serta pengurangan polusi. 

BACA JUGA:OJK Akan 'Blacklist' Pelaku Judi Online untuk Batasi Akses Layanan Jasa Keuangan

BACA JUGA:Alokasi Subsidi BBM dan LPG 2025 Ditetapkan, Bahlil: Masyarakat Mampu Jangan Pakai!

Untuk efisiensi energi, rumah-rumah ini dirancang dengan ventilasi yang cukup, plafon tinggi, dan rasio jendela terhadap dinding yang optimal (15%-30%), guna memastikan sirkulasi udara yang baik. 

Efisiensi air dicapai melalui penggunaan keran dengan debit kecil, sistem sanitasi yang baik, sumur resapan, dan pasokan air bersih dari PDAM.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan