Menyingkap Masa Depan Dunia Kesehatan dengan Informatika dan Big Data

Kementerian Kesehatan meluncurkan sertifikat dan notifikasi imunisasi digital pada Puncak Pekan Imunisasi Dunia 2024 di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (19/5/2024). ANTARA/HO - Kementerian Kesehatan RI/pri.--

Di era digital yang terus berkembang, sektor kesehatan tidak lepas dari arus inovasi yang membawa perubahan signifikan. Salah satu perkembangan paling mencolok adalah penerapan informatika kesehatan dan analisis big data dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.

Di sini akan dibahas bagaimana kedua disiplin ini telah mengubah lanskap kesehatan global dan apa yang bisa kita harapkan di masa mendatang.

Sejarah informatika kesehatan dimulai pada pertengahan abad ke-20 dengan inovasi dari para visioner, seperti Dr. Homer R. Warner.

Dikenal sebagai bapak informatika medis, Dr. Warner mengembangkan sistem dukungan keputusan klinis pertama yang memberikan wawasan berbasis data untuk meningkatkan perawatan pasien. Sistem ini kemudian berkembang menjadi Health Evaluation through Logical Processing (HELP) di University of Utah, yang menjadi tonggak sejarah dalam penerapan teknologi komputasi di sektor kesehatan.

BACA JUGA:Pentingnya Literasi Keuangan untuk Mengurangi Kemiskinan

Pada tahun 1970-an dan 1980-an, bidang ini mengalami kemajuan pesat dengan digitalisasi catatan kesehatan pasien, yang mengubah cara informasi kesehatan dikumpulkan, disimpan, dan digunakan. Electronic Health Records (EHR) menggantikan sistem berbasis kertas, meningkatkan akurasi dan aksesibilitas informasi pasien, serta mengurangi kesalahan medis.

Di era modern, informatika kesehatan terus berkembang dengan integrasi kecerdasan buatan (AI), machine learning (ML), deep learning (DL), dan analitik prediktif. Teknologi ini memungkinkan analisis data yang lebih tepat dan personalisasi perawatan, mendukung pergeseran menuju pengobatan presisi.

Sebagai contoh, data genomik dapat dianalisis untuk menyesuaikan perawatan berdasarkan profil genetik pasien, meningkatkan efektivitas intervensi dan mengurangi efek samping.

Big data dalam kesehatan

Analisis big data dalam kesehatan melibatkan pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data dalam jumlah besar untuk mengidentifikasi pola, tren, dan wawasan yang dapat meningkatkan perawatan kesehatan. Data yang diambil dari berbagai sumber, seperti EHR, genomik, dan perangkat medis yang dapat dipakai menyediakan gambaran lengkap tentang kesehatan individu dan populasi.

BACA JUGA:Satgas Khusus Jadi Ujung Tombak Pemberantasan Judi 'Online'

Salah satu aplikasi penting dari big data adalah dalam analisis prediktif. Dengan memanfaatkan algoritma ML dan DL, model prediktif dapat mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi terkena penyakit tertentu, memungkinkan intervensi dini dan strategi pencegahan yang dipersonalisasi. Misalnya, model prediktif dapat mendeteksi risiko diabetes atau penyakit kardiovaskular, memungkinkan perawatan yang lebih proaktif.

Selain itu, big data juga berperan dalam manajemen kesehatan populasi. Dengan menganalisis data dari berbagai sumber, penyedia layanan kesehatan dapat mengidentifikasi tren penyakit, menilai efektivitas intervensi kesehatan masyarakat, dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien.

Selama pandemi COVID-19, analisis big data sangat penting dalam melacak penyebaran virus, memprediksi hotspot, dan merancang strategi vaksinasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan