Pengembangan Padi Varietas Trisakti Dorong Swasembada Beras Belitung

Penjabat Bupati Belitung, Yuspian --

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung telah memulai langkah strategis dalam mewujudkan swasembada beras dengan mengembangkan padi varietas Trisakti.

Pengembangan padi varietas Trisakti di Belitung diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi ketergantungan pada pasokan beras dari luar daerah.

Penjabat (Pj) Bupati Belitung, Yuspian mengatakan, pengembangan padi varietas Trisakti menjadi fokus utama untuk mencapai tujuan swasembada beras.

Padi Trisakti, yang ditanam menggunakan teknologi canggih Mikroba Google (Migo) dan tanpa pestisida kimia, diharapkan dapat memberikan hasil panen yang lebih cepat dan berkualitas.

BACA JUGA:Senin Istri Bos Minyak Diperiksa Polres Belitung, Terkait Kasus Penganiayaan Anak Anggota DPRD

"Padi Trisakti ini merupakan benih unggul yang telah dibudidayakan dengan menggunakan teknologi modern. Kami berharap dengan mengadopsi teknologi ini, kami dapat meningkatkan produksi padi secara signifikan," ujar Yuspian, Minggu 12 Mei 2024.

Penggunaan teknologi mikroba dalam budidaya padi ini tidak hanya membuatnya lebih ramah lingkungan, tetapi juga menghasilkan padi organik yang lebih sehat untuk dikonsumsi masyarakat.

Rencananya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Belitung akan segera memulai uji coba budidaya padi Trisakti pada musim tanam yang akan datang.

Uji coba ini akan dilakukan di lahan seluas lima hektare di Desa Perpat, Kecamatan Membalong, sebelum kemudian diterapkan secara luas di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Belitung dan Beltim Harus Saling Melengkapi Pembangunan Daerah

"Kami berharap bahwa dengan pengembangan padi varietas Trisakti, kami dapat meningkatkan produktivitas padi petani dan mengurangi impor beras ke daerah ini," ujar Yuspian.

Dikatakan bahwa padi varietas Trisakti memiliki masa panen yang lebih pendek, hanya membutuhkan waktu 70 hari dibandingkan dengan varietas lain yang biasanya memerlukan waktu 100 hari.

Hal ini diharapkan dapat mempercepat siklus pertanian dan meningkatkan produksi di Kabupaten Belitung secara keseluruhan.

Pada tahap awal, pihak pemerintah telah melakukan sosialisasi dan pertemuan dengan para petani di wilayah tersebut untuk memperkenalkan varietas baru ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan