ASN Culture Festival: Menpan RB Minta Jaga Citra ASN, Jangan Terlibat Judi Online dan Pinjaman Online
Menpan RB Minta ASN Berubah, Tak Terlibat Judi Online dan Pinjaman Online-Anisha Aprilia-Disway
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menegaskan pentingnya acara Aparatur Sipil Negara (ASN) Culture Festival sebagai langkah untuk memperbaiki citra ASN di mata masyarakat.
Dalam sambutannya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, pada 10 Desember 2024, Rini mengakui bahwa masih terdapat oknum ASN yang terlibat dalam praktik negatif seperti judi online dan pinjaman online.
"Dalam festival ini, saya ingin menekankan perlunya rebranding bagi ASN. Kita semua tahu bahwa beberapa oknum ASN terlibat dalam hal-hal yang merugikan, seperti pinjol dan judi online. Kita perlu mengubah persepsi masyarakat terhadap ASN," ungkap Rini.
Menteri Rini mengajak seluruh ASN untuk menjunjung tinggi nilai dasar BerAKHLAK dan menjauhkan diri dari praktik-praktik yang tidak etis. "Mari kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa ASN telah berubah. Saatnya kita bertransformasi, bukan hanya dalam semangat, tetapi juga dalam tindakan nyata," ujarnya.
BACA JUGA:Dirjen GTK: Kesejahteraan Guru Ditingkatkan Melalui TPG Sertifikasi, Bukan Kenaikan Gaji
BACA JUGA:DPR Usulkan Pembentukan UU dan Badan Khusus untuk Berantas Judi Online
Lebih lanjut, Rini mengungkapkan pencapaian positif di tahun 2024, di mana Indeks BerAKHLAK Nasional meningkat dari 61,1% pada tahun 2023 menjadi 68,1%. "Peningkatan ini menunjukkan kemajuan dalam budaya kerja pemerintah, dan menjadi dorongan bagi kita untuk terus memperkuat nilai-nilai BerAKHLAK di lingkungan ASN," jelasnya.
Rini juga menyoroti pentingnya budaya kerja yang baik dalam meningkatkan kinerja organisasi. Dengan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK, diharapkan tidak hanya kinerja individu meningkat, tetapi juga citra positif institusi akan terbangun, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan masyarakat.
"Organisasi yang memiliki SDM sehat dan bahagia lebih mampu menghadapi tantangan. Kesehatan dan kebahagiaan pegawai akan berdampak pada produktivitas, keterlibatan, dan kolaborasi yang lebih baik," tambah Rini, menekankan pentingnya pengembangan SDM yang berkualitas untuk mendukung efektivitas organisasi. (dis)