Kamis, 28 Nov 2024
Network
Beranda
Terkini
Babel Raya
Belitong Raya
Beltim Raya
All Sport
Politik
Nasional
Kombis
Ekonomi
Disway
Derap Nusantara
Lainnya
Kesehatan
Life Style
Opini
Network
Beranda
Opini
Detail Artikel
Hujan di Bulan Guru Nasional
Reporter:
Ares Faujian
|
Editor:
Yudiansyah
|
Minggu , 24 Nov 2024 - 20:48
Ares Faujian-Istimewa-
hujan di bulan guru nasional november adalah bulan istimewa, tak terkecuali bagi para guru di indonesia. ihwal ini bukan karena label “november rain” dari lagu gun n’ roses sebagai bulan penghujan. namun, bulan ini ternyata telah didaulat sebagai bulan guru nasional. ada yang sudah tahu? dari web resmi kementerian pendidikan dasar dan menengah (kemendikdasmen, 2024) menginformasikan bahwa, sebagai wujud apresiasi atas peran guru dalam mendidik generasi penerus bangsa, serta dalam rangka euforia hari guru nasional (hgn), prof. abdul mu’ti sebagai menteri kemendikdasmen ri telah meluncurkan bulan november sebagai bulan guru nasional di sd negeri 59 kota palembang 1 november 2024. menurut panduan penyelanggaraan rangkaian bulan guru nasional kemendikdasmen, rangkaian kegiatan bulan guru nasional 2024 antara lain: 1) apresiasi guru & tenaga kependidikan (gtk) jambore gtk hebat 2024; 2) aktivitas bulan guru nasional sepanjang bulan november, yaitu webinar guru hebat, sapa gtk (spesial hari guru nasional), hari guru di sekolahku, bulan guru di dinas pendidikan, pameran pendidikan, simposium jambore gtk hebat, dan aktivitas daring: profil & praktik baik #guruhebat; 3) puncak acara hari guru nasional 2024. baca juga:menyiapkan guru yang cakap menjawab tantangan zaman dengan tema hgn tahun ini yaitu “guru hebat, indonesia kuat”, diharapkan sebagai wujud dukungan dan penghargaan terhadap dedikasi luar biasa guru-guru indonesia dalam semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi. upaya mereka dalam memberikan pendidikan bagi generasi penerus bangsa turut mengangkat derajat profesi guru menjadi lebih bermartabat, dihormati, dan membanggakan. ironi wahai guru momentum bulan guru nasional adalah saat yang tepat untuk tidak sekadar merayakan kebanggaan, tetapi juga merefleksikan eksistensi guru di tengah problematika dan dinamika pendidikan modern dengan digitalisasi. banyak peningkatan telah terjadi, namun juga sayangnya diiringi kasus-kasus yang ironis dan menyayat hati. masih ingat dengan kasus guru supriyani? guru honorer sd kab. konawe yang digiring untuk dijebloskan ke penjara, gegara orang tua (aparat) yang menuduh anaknya dianiaya? dilansir liputan 6 (2024), tuduhan penganiayaan ini terjadi pada april 2024 dan menyita perhatian publik, ketika supriyani akhirnya ditahan oleh pihak kejaksaan. baca juga:pilkada 2024 ajang kedewasaan berpolitik atau, masih ingat kasus guru yang diketapel oleh orang tua siswa? dilansir dari tempo (2024), seorang guru sma di bengkulu telah diketapel oleh orang tua siswa saat mengajar. akibatnya, guru olah raga ini mengalami kebutaan yang permanen. lebih miris lagi, ada kasus amoral guru mencabuli siswi yang terjadi di kabupaten belitung timur. berdasarkan berita belitong ekspres (2024), seorang guru asn tertangkap warga sedang mencabuli siswi berumur 16 tahun. peristiwa ini terjadi malam hari di kecamatan simpang pesak pada 3 november 2024. pada saat meluncurkan bulan guru nasional, prof. abdul mu’ti menyampaikan ada 3 persyaratan untuk mewujudkan guru yang profesional dan sejahtera. salah satunya adalah 4 kompetensi guru yang harus dibangun bersama-sama, yakni kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. dari berbagai kasus-kasus yang terjadi, tentunya miris mendengar mewujudkan guru yang profesional dan sejahtera. akan tetapi, kasus-kasus yang menimpa guru, baik itu karena kekhilafan pribadi ataupun mendiskriminasi pihak guru, terus selalu ada. baca juga:integrasi energi terbarukan dalam pengembangan grid pintar bagaimana mau melaksanakan deep learning sesuai harapan mendikdasmen, namun guru menjadi pihak yang tidak aman mengajar, dan tidak aman pula bagi peserta didik itu sendiri? momentum bulan guru nasional sejatinya tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga ruang untuk merenungkan nasib, tantangan, dan harapan bagi profesi guru di indonesia. dalam suasana penghujan yang kerap melingkupi bulan november, kita seolah diingatkan bahwa kehidupan seorang guru penuh dinamika, yakni kadang cerah, kadang mendung, dan tak jarang pula dilanda badai. namun, seperti hujan yang membawa kehidupan, dedikasi para guru tak pernah berhenti menyirami generasi bangsa dengan ilmu dan nilai-nilai luhur. guru dalam bayang-bayang tantangan meski peran guru begitu strategis, tak dapat dipungkiri bahwa berbagai tantangan masih membayangi perjalanan profesi ini. sebagai contoh, kasus-kasus seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yakni kekerasan/ diskriminasi terhadap guru hingga kasus asusila yang melibatkan guru itu sendiri, merupakan cerminan dari problematika yang harus segera diatasi. baca juga:pusaran konflik dan jembatan melewatinya di satu sisi, ada tuntutan agar guru semakin profesional, tetapi di sisi lain, masih banyak yang belum mendapatkan hak-hak dasar mereka, seperti penghasilan yang layak dan perlindungan hukum. era digital juga menjadi tantangan tersendiri bagi profesi guru. yang mana, teknologi menawarkan peluang besar untuk memperkaya proses pembelajaran. namun sayangnya, tidak semua guru memiliki kemampuan adaptasi yang sama dan akses untuk memanfaatkan teknologi secara baik merata. belum lagi, digitalisasi pendidikan acap kali dihadapkan pada kendala infrastruktur, seperti jaringan internet yang tidak merata di seluruh indonesia. tak hanya itu, kehadiran teknologi juga menghadirkan dinamika sosial baru. banyak guru harus menghadapi generasi siswa yang tumbuh di era media sosial dan artificial intelligence (ai), yang cenderung lebih kritis dan lebih cerdas, tetapi juga lebih rentan terhadap disinformasi. ihwal ini membutuhkan keterampilan komunikasi yang lebih baik dan kemampuan pedagogik yang adaptif. husnaini, dkk. (2019) dalam risetnya mendeskripsikan bahwa guru kekinian menghadapi berbagai tantangan di bidang sosial budaya, politik dan teknologi. semua tantangan tersebut, menuntut guru, sebagai ujung tombak pembelajaran untuk makin berkembang dengan berusaha meningkatkan kemampuannya. baca juga:transformasi pendidikan melalui kurikulum merdeka pratap triloka selain sekolah, keluarga dan masyarakat memegang peranan penting dalam mewujudkan pendidikan masa depan. sebagai individu yang bersentuhan langsung dengan siswa, guru tak lepas menjadi sasaran kritik yang tidak proporsional. padahal, keberhasilan pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas guru. pratap triloka atau disebut juga tri pusat pendidikan adalah konsep pendidikan yang dikemukakan oleh ki hadjar dewantara (khd) tentang sinergi di lingkungan pendidikan. konsep ini menekankan bahwa pendidikan berlangsung di tiga lingkungan utama, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. menurut khd, keluarga adalah fondasi pertama yang membentuk karakter anak, sekolah berperan sebagai tempat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, sedangkan masyarakat menjadi ruang untuk menerapkan dan memperkuat nilai-nilai sosial. baca juga:urgensi peningkatan literasi dasar di indonesia ketiga pusat ini saling melengkapi dan harus bekerja secara harmonis untuk menciptakan individu yang seimbang secara intelektual, emosional, dan sosial. hal ini tentunya sesuai dengan filosofi khd yang menekankan pendidikan yang memerdekakan manusia. refleksi dan harapan dalam menghadapi semua tantangan ini, peran pemerintah, masyarakat, keluarga, dan institusi pendidikan menjadi sangat penting. seperti yang disampaikan oleh mendikdasmen, prof. abdul mu’ti, kompetensi kepribadian, pedagogik, sosial, dan profesional adalah landasan utama untuk membentuk guru yang bermartabat. namun, keempat kompetensi ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan yang menyeluruh. untuk menjadikan guru profesional, harus ada peningkatan kualitas pelatihan dan pendidikan guru secara berkesinambungan. prof. suyanto selaku guru besar uny menyampaikan dalam buku menjadi guru profesional, yakni untuk kepentingan sekolah, memiliki guru yang profesional merupakan kunci keberhasilan bagi proses belajar-mengajar di sekolah itu (suyanto, 2013). pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis pembelajaran aja, tetapi juga mencakup pengembangan kepribadian dan etika profesi. baca juga:menyeimbangkan bandul geopolitik dengan diplomasi pemerintah juga perlu memastikan bahwa semua guru, baik asn maupun honorer, mendapatkan akses yang setara terhadap program pengembangan ini. karena anak akan menerima pengajaran dari semua jenis guru di suatu sekolah, tidak ada kelas yang diperuntukkan untuk guru asn ataupun guru honorer. di sisi kesejahteraan, langkah-langkah konkret seperti pemberian insentif, jaminan kesehatan, dan perlindungan hukum menjadi keharusan. guru juga perlu dilindungi dari ancaman kekerasan, baik fisik maupun psikologis, yang berpotensi datang dari siswa maupun orang tua siswa. dilansir dari tempo (2024), gibran rakabuming selaku wakil presiden ri mengusulkan regulasi terkait hal ini, yakni uu perlindungan guru. merayakan guru, merayakan harapan di tengah segala tantangan, perayaan bulan guru nasional menjadi momen untuk menumbuhkan harapan baru. dengan tema “guru hebat, indonesia kuat” pada tahun 2024, ada pesan optimisme bahwa pendidikan indonesia akan terus maju jika profesi guru dihormati dan didukung secara maksimal. baca juga:mempercepat transformasi layanan publik melalui digitalisasi sebagai refleksi berkelanjutan, mari kita renungkan apa yang bisa kita lakukan untuk guru-guru di sekitar kita. mungkin kita tidak bisa memberikan solusi atas semua permasalahan mereka, tetapi langkah kecil seperti memberikan apresiasi, mendukung upaya mereka, atau bahkan hanya menunjukkan rasa hormat, dapat memberikan dampak besar. hujan di bulan november mengingatkan kita akan siklus alam, bahwa setelah badai, selalu ada pelangi. begitu pula dengan profesi guru di indonesia. meski badai tantangan sering kali menghadang, semangat dan dedikasi mereka adalah pelangi yang akan membawa generasi bangsa menuju masa depan yang lebih cerah. mari kita jadikan bulan guru nasional sebagai momentum untuk tidak hanya merayakan jasa guru, tetapi juga merenungkan peran kita semua dalam mendukung generasi muda menjadi generasi emas 2045. karena sejatinya, kemajuan sebuah bangsa tidak terlepas dari tangan-tangan para guru yang mendidik, membimbing, dan membangun masa depan kita semua. setiap guru layaknya hujan, memberikan dampak yang abadi, menyentuh setiap sudut kehidupan dengan cara yang tak selalu tampak, namun selalu memberi arti. selamat hari guru nasional 2024. digahayu ke-79 tahun untuk persatuan guru republik indonesia (pgri). *) ares faujian, america field service (afs) global educator dan ketua musyawarah guru mata pelajaran sosiologi kabupaten belitung timur
1
2
3
4
»
Tag
# ironi guru
# hut pgri
# hari guru nasional
# bulan guru nasional
# ares faujian
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 25 November 2024
Berita Terkini
Pengasuh Panti Asuhan di Belitung Dituntut 20 Tahun Penjara, Keluarga Tidak Terima
Belitong Raya
2 menit
BRIN Kembangkan Pangan Lokal untuk Cegah Stunting di Indonesia
Nasional
1 jam
Ancelotti Optimis Real Madrid Masih Bisa Lolos ke Babak 16 Besar
All Sport
1 jam
Mendag Budi Santoso: Harga MinyaKita Akan Turun dalam 2-3 Hari
Ekonomi
1 jam
Meutya Hafid Sebut Kekompakan Kunci Berantas Judi Online
Nasional
1 jam
Berita Terpopuler
AS Disebut Sebagai Kolektor Besar Timah Ilegal di Belitung, Dijual dengan Cara COD
Belitong Raya
22 jam
Hasil Sementara Pilkada Beltim 2024: Kamarudin-Khairil Menang Telak
Politik
23 jam
Paslon Djoss Unggul di Pilkada Belitung 2024: Djoni Alamsyah: Ini Kemenangan Kita Bersama
Politik
23 jam
Quick Count Trias Politika Strategis: Hidayat-Hellyana Diprediksi Menang Pilkada Babel 2024
Politik
22 jam
Cagub Hidayat Arsani Belum Mau Klaim Kemenangan Pilkada Babel 2024, Tunggu Keputusan KPU
Politik
22 jam
Berita Pilihan
Pengasuh Panti Asuhan di Belitung Dituntut 20 Tahun Penjara, Keluarga Tidak Terima
Belitong Raya
2 menit
Tragedi Kotak Kosong di Bangka Belitung
Opini
5 jam
Ungkapan Haru Pasangan BEBUAT Usai Pilkada Beltim 2024, Ini Kata Burhanudin dan Ali Reza
Politik
5 jam
Hasil Pilkada Beltim 2024: Pasangan BEKAWAN Ungkapkan Rasa Syukur atas Kemenangan
Politik
7 jam
Berapa Besaran Gaji KPPS Pilkada 2024 dan Kapan Cair?
Nasional
22 jam