Bahlil Lahadalia di Retreat Kabinet: Tantangan Terberat Adalah Penyesuaian Jadwal Bangun Pagi yang Ketat

Presiden Prabowo Subianto saat berbicara di hadapan Kabinet Merah Putih, di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat, 25 Oktober 2024. --(Tim Media Prabowo Subianto)

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa mengikuti kegiatan Retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, bukanlah hal yang mudah. Salah satu tantangan terbesar katanya adalah penyesuaian dengan jadwal bangun pagi yang sangat ketat.

“Kita biasanya tidur jam 2 pagi dan baru bangun jam 5 subuh, kemudian sering tidur lagi sesudahnya. Tapi kali ini berbeda, kita tidur jam 2, dan jam 4 pagi sudah dibangunkan,” ujar Bahlil pada Sabtu, 26 Oktober.

Meskipun begitu, Bahlil menilai kegiatan ini sangat bermanfaat. Menurutnya, ada nilai-nilai penting yang diajarkan, terutama terkait dengan disiplin dan pengabdian kepada negara.

“Ini bagus karena mengajarkan kita bahwa hidup perlu disiplin. Tidak peduli seberapa sedikit waktu tidur, ketika negara memanggil, kita harus siap,” tambahnya.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Kunjungi Satuan Pelayanan Makan Bergizi di Magelang

BACA JUGA: Elon Musk: Era Mobil dengan Pengemudi Segera Berakhir, Ini Penggantinya!

Retret Kabinet Merah Putih (KMP) dimulai pada 25 Oktober 2024 di Akademi Militer Magelang. Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung rangkaian kegiatan tersebut. Para anggota kabinet sudah dibangunkan sejak pukul 04.00 WIB dan mengenakan seragam militer untuk memulai latihan baris-berbaris di Lapangan Sapta Marga, dengan Prabowo turut berpartisipasi dalam latihan tersebut.

Setelah latihan fisik, kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan dari Presiden di Borobudur Golf, serta pembekalan dari sejumlah pemateri.

Prabowo menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak dimaksudkan untuk menerapkan gaya militeristik. Sebaliknya, dia ingin menanamkan disiplin dan kesetiaan melalui metode the military way. “Saya tidak ingin membuat Anda menjadi militeristik, bukan itu maksudnya,” tegas Prabowo.

Menurut Presiden, pendekatan disiplin ini sering diterapkan di berbagai organisasi, baik di pemerintahan maupun di sektor swasta, untuk memperkuat sumber daya manusia. Baginya, inti dari the military way adalah menanamkan kesetiaan dan dedikasi kepada bangsa dan negara Indonesia. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan