Semen Indonesia Hadirkan Inovasi Semen Hijau Ramah Lingkungan yang Rendah Emisi Karbon
Contoh rumah tapak di IKN yang dibangun dengan material ramah lingkungan. (dok. SIG/ANTARA)--
BELITONGEKSPRES.COM - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, atau SIG, berkomitmen untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam memaksimalkan penggunaan semen ramah lingkungan dalam proyek konstruksi.
Direktur Utama SIG, Donny Arsal, mengungkapkan bahwa sebagai pemimpin pasar di industri semen Indonesia, perusahaan ini menawarkan berbagai inovasi produk semen hijau yang rendah emisi karbon. Langkah ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan kontribusi SIG dalam mewujudkan konstruksi yang berkelanjutan di tanah air.
"Semen hijau SIG adalah pilihan ideal untuk proyek konstruksi yang mengutamakan keberlanjutan, dengan rendahnya emisi karbon. Produk kami siap menjadi pilihan utama bagi pemerintah dan pengembang properti untuk meningkatkan daya saing dan kualitas pembangunan.
Dengan jaringan operasional yang luas, SIG berkomitmen untuk mendukung proyek pembangunan, bahkan di daerah terpencil di seluruh Indonesia," ungkap Donny dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa, 22 Oktober.
BACA JUGA:Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Ekonom Sarankan Prabowo Berdayakan Sektor Swasta
BACA JUGA:Dukung Program Makan Bergizi Gratis: KKP Siap Pasok Ikan untuk Penuhi kebutuhan
Lebih lanjut, Donny menekankan bahwa SIG tidak hanya berfokus pada inovasi semen hijau. Sebagai bagian dari transformasi perusahaan, mereka juga meluncurkan produk baru, yaitu precise interlock brick, yang dirancang untuk solusi pembangunan rumah yang lebih efektif, efisien, dan tahan gempa.
Penerapan precise interlock brick juga dapat mempercepat durasi konstruksi, sekaligus memberikan tampilan yang modern.
"Produk precise interlock brick telah digunakan dalam pembangunan hunian ramah lingkungan tipe 36 di IKN (Ibu Kota Nusantara), yang berhasil diselesaikan dalam waktu 15 hari. Kami berharap inovasi ini dapat membantu pemerintah dalam menyediakan rumah yang layak huni, guna mengatasi masalah backlog perumahan di Indonesia," jelas Donny.
Sementara itu, Plt. Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian PUPR, Dicki Rinaldi, menegaskan pentingnya pemakaian material ramah lingkungan, khususnya Non Ordinary Portland Cement (Non-OPC), sebagai bagian dari strategi pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
BACA JUGA:Ekonom: Penurunan Kelas Menengah Perlu Segera Ditangani oleh Prabowo
BACA JUGA:Menteri UMKM Komitmen Majukan UMKM melalui Kerjasama dengan BUMN dan Sektor Swasta
Pemerintah berkomitmen pada program percepatan pembangunan infrastruktur yang tidak hanya memberikan stimulus bagi perekonomian nasional tetapi juga lebih ramah lingkungan.
Penggunaan semen Non-OPC, yang memiliki keunggulan teknis, ekonomi, dan lingkungan, harus dioptimalkan dalam setiap proyek pembangunan yang dilaksanakan di bawah Kementerian PUPR. Dalam mendukung ini, Kementerian PUPR telah mengeluarkan berbagai regulasi, termasuk Surat Edaran Menteri PUPR No. 07/2016 dan Instruksi Menteri PUPR No. 04/IN/M/2020 tentang penggunaan semen Non-OPC dalam konstruksi.