Hendrya Sylpana

Dokter Sarankan Hindari Makanan Manis dan Lemak Jahat untuk Kurangi Kolesterol Berlebih

Ilustrasi makanan manis (Pixabay)--

BELITONGEKSPRES.COM - Dokter Umum, dr. Luluk Susaeny dari RSUD Cibinong, Jawa Barat, memberikan beberapa rekomendasi untuk menurunkan kolesterol berlebih dalam tubuh. Ia menyarankan untuk menghindari makanan manis dan lemak jahat serta rutin berolahraga sebagai langkah-langkah efektif.

Kolesterol adalah jenis lemak yang penting bagi tubuh, namun jika kadarnya terlalu tinggi, kolesterol dapat menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak. Hal ini bisa menghalangi aliran darah dan menyebabkan masalah serius seperti stroke dan serangan jantung.

Menurut dr. Luluk dalam acara wicara daring yang diadakan di Jakarta, kadar kolesterol tinggi juga bisa mengganggu resistensi insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes.

Ia menjelaskan bahwa kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, beberapa di antaranya dapat dikendalikan, sementara lainnya tidak. 

BACA JUGA:Koleksi 5 Mobil Mewah Baim Wong yang Bikin Ngiler, Cek Harganya!

BACA JUGA:'Inside Out 2' Jadi Film Animasi Nomor 1 di Disney+ Hotstar 2024

"Ada faktor genetik, penyakit tertentu yang mempengaruhi kolesterol, serta gaya hidup yang dapat diperbaiki atau tidak," jelas dr. Luluk, anggota Ikatan Dokter Indonesia.

Untuk menurunkan kadar kolesterol, ia menyarankan gaya hidup sehat. Ini mencakup olahraga teratur, menghindari makanan yang digoreng, memperbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur, berhenti merokok, dan mengurangi asupan makanan berlemak tinggi serta tinggi gula.

"Menjaga berat badan ideal penting karena kelebihan berat badan dapat memperparah penumpukan kolesterol jahat. Olahraga teratur, manajemen stres, dan menghentikan kebiasaan merokok juga sangat dianjurkan, selain menghindari lemak jahat dan membatasi makanan manis," tambah dr. Luluk.

Ia juga menyarankan untuk selalu memeriksa label makanan guna mengetahui kandungan gula dan mengurangi asupan gula. Menggantinya dengan makanan berserat tinggi dari buah dan sayuran adalah pilihan yang lebih sehat karena serat dapat membantu mengikat lemak dan mengurangi penyerapan kolesterol dalam usus.

BACA JUGA:iQOO 13 Siap Meluncur dengan Snapdragon 8 Gen 4, Ini Bocorannya!

BACA JUGA:AI dan Ancaman di Masa Depan: Antara Peluang dan Risiko

Karena kolesterol tinggi tidak selalu menimbulkan gejala, dr. Luluk menekankan pentingnya tes darah berkala untuk mengetahui kadar kolesterol seseorang. "Pemeriksaan kolesterol secara rutin sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kolesterol tinggi," ujarnya.

Ia menyarankan pemeriksaan dilakukan setiap 2-6 bulan sekali, tergantung dari kondisi masing-masing individu, untuk mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung atau stroke. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan