Minggu, 19 Jan 2025
Network
Beranda
Terkini
Babel Raya
Belitong Raya
Beltim Raya
All Sport
Politik
Nasional
Kombis
Ekonomi
Disway
Derap Nusantara
Lainnya
Kesehatan
Life Style
Opini
Network
Beranda
Opini
Detail Artikel
Ironi Pungli di Lembaga Antikorupsi
Reporter:
Kuswandi
|
Editor:
|
Selasa , 16 Jan 2024 - 22:33
Kuswandi--
ironi pungli di lembaga antikorupsi pungutan liar alias pungli, naik kelas. musababnya, praktik lancung yang biasanya dilakukan oleh sejumlah oknum amtenar saat melayani warga atau di jalanan, kini justru menyeret nama 93 pegawai komisi pemberantasan korupsi (kpk). ironi. sebab, naik kelas di sini, bukan naik kelas secara positif. namun justru naik kelas yang negatif. pegawai lembaga antirasuah yang seharusnya kebal dari korupsi, justru malah di-knockout (ko) oleh virus yang membudaya di indonesia itu. mereka malah ramai-ramai melakukan perbuatan tercela, memanfaatkan jabatan atau kewenangannya di lembaga yang dulu sangat disegani di negeri ini. perbuatan buruk yang dilakukan para pegawai lembaga antirasuah ini, sebenarnya sudah ada di tahun-tahun awal lembaga anak kandung reformasi itu berdiri. namun, jumlahnya sangat minim. mereka bahkan langsung ditindak tegas ketika ketahuan melakukan perbuatan koruptif. sebagai contoh, kasus pemerasan saksi pt industri sandang nusantara (insan) yang dilakukan akp suparman, penyidik kepolisian yang diperbantukan di kpk pada 2006 silam. kala itu, tak lama gerak-gerik suparman terendus oleh koleganya sendiri. tak lama kemudian, dia langsung ditetapkan tersangka oleh kpk hingga diseret ke pengadilan tindak pidana korupsi (pn tipikor). atas perbuatannya, akp suparman pun kala itu divonis 8 tahun pidana penjara, denda rp 200 juta subsidair 6 bulan kurungan. kini, pelanggaran demi pelanggaran, semakin banyak terjadi. ironisnya, berbagai pelanggaran yang masif ini, terjadi usai pemerintah dan dpr berhasil merevisi uu kpk dan pegawai kpk berstatus aparatur sipil negara (asn). satu persatu kotak pandora kejahatan orang-orang di lembaga anak kandung reformasi itu mulai terbuka. baca juga:pilpres, capres, dan feodalisme baca juga:tugas tambahan itu adalah amanah ada pegawai atas nama mustarsidin yang terungkap melakukan asusila terhadap seorang istri dari tahanan. ada pegawai atas nama novel aslen rumahorbo (nar), yang terbukti menilap duit perjalanan dinas koleganya hingga mencapai rp 550 juta. adapula penyidik yang berasal dari institusi kepolisian atas nama stepanus robbin pattuju yang menerima suap dari pihak berperkara senilai total rp 11,538 miliar. setali tiga uang. yang tak kalah mencengangkan, puncaknya adalah ketika pucuk pimpinan lembaga tersebut, yakni lili pintauli siregar dan firli bahuri terseret kasus pelanggaran etik. mereka diduga menerima sebuah hadiah atau janji dari pihak berperkara. perilaku keduanya jelas berbanding terbalik dengan 75 pegawai berintegritas yang dilabeli ‘tak bisa dibina’ dan mereka buang dua tahun lalu, melalui operasi tes wawasan kebangsaan (twk). belakangan atas perbuatannya, firli sendiri ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik polda metro jaya terkait kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi mantan menteri pertanian syahrul yasin limpo. firli pun divonis melanggar etik berat dan diminta untuk mengundurkan diri oleh dewan pengawas (dewas kpk), setelah siasatnya mengundurkan diri untuk menghindari sidang dewas gagal. awalnya, firli ingin meniru lili yang diam-diam mengundurkan diri dan kasusnya batal disidangkan karena dinilai gugur, usai presiden jokowi menyetujui pengunduran diri lili. namun, mantan kabarharkam polri itu justru gagal dan sempat salah redaksional, saat membuat surat pengunduran diri. vonis pun dijatuhkan dan akhirnya firli terpaksa harus menelan pil pahit, karena dirinya dinilai terbukti melanggar etik berat sebagai insan kpk. baca juga:menyingkap problematika insan muda di film baca juga:pesta demokrasi untuk masa depan ekonomi yang lebih baik kini, angin kembali berhembus kencang di kuningan, sebutan untuk markas kpk. bertepatan dengan pengusutan kasus 93 pegawai kpk yang dinilai terlibat pungli, dua pucuk pimpinannya kembali dilaporkan atas tuduhan pelanggaran kode etik. adapun dua pimpinan lembaga antirasuah itu, yakni alexander marwata dan nurul ghufron. saya berharap, nantinya vonis dewas terhadap 93 orang pegawai kpk tak hanya menyasar ke hal etik saja. namun dewas harus melakukan terobosan dengan mempidanakan para pelaku pungli itu. ini karena perbuatan 93 orang pegawai itu telah merusak marwah kpk yang dibangun dengan susah payah oleh para insan yang pernah mengabdi di lembaga antirasuah. hal yang sama juga harus dilakukan terhadap alexander marwata dan nurul ghufron, jika keduanya terbukti melakukan perbuatan koruptif. hal ini agar menimbulkan efek jera bagi pelaku ataupun pegawai lain yang hendak melakukan perbuatan yang sama. dewas harus merevisi aturannya tentang pedoman kode etik dan pedoman perilaku kpk, untuk membuat adil hukuman bagi para pegawai hingga pimpinan yang melanggar etik dan terindikasi pidana. jangan sampai vonis yang dilakukan dewas hanya tajam ke bawah tumpul ke atas. sudah saatnya ikan yang busuk kepalanya harus dibuang, agar tidak menular, sehingga tak memengaruhi kelezatan bagian tubuh lain yang masih bisa dinikmati.(*) *) oleh; kuswandi
1
2
»
Tag
# kuswandi
# pungli
# dewas kpk
# kpk
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 17 Januari 2023
Berita Terkini
Perjuangan Gregoria Mariska Tunjung Terhenti di Semifinal India Open, Siap Bangkit di Indonesia Masters
All Sport
7 jam
Bahaya Tersembunyi di Balik Kebiasaan Gunakan HP di Toilet, 'Senjata Biologis' Penyebar Penyakit!
Life Style
7 jam
Impor Pangan Utama Dihentikan, Pemerintah Optimistis Swasembada Pangan Tercapai
Ekonomi
7 jam
3 Shio yang Diramalkan Hidup Kaya Raya Sepanjang Hayat, Cek Apakah Anda Termasuk?
Life Style
7 jam
Kementerian Agama Raih Penilaian Positif Jelang 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran
Nasional
7 jam
Berita Terpopuler
Solusi Banjir Rob Tanjungpendam, BPBD Belitung Pasang Tanggul Inovatif Geobag
Belitong Raya
12 jam
Fakhruddin Serukan Pengembalian Uang Korupsi Timah untuk Pembangunan Babel
Babel Raya
10 jam
Reses DPRD Babel 2025, Taufik Rizani Serap Aspirasi Infrastruktur di Belitung
Belitong Raya
10 jam
Dana Anagata
Disway
16 jam
Panitia Musyawarah IX Pokja Wartawan Belitung Silaturahmi dengan Pj Bupati
Belitong Raya
13 jam
Berita Pilihan
3 Sakit Kepala Berbahaya yang Harus Diwaspadai, Bisa Jadi Tanda Aneurisma Otak
Kesehatan
9 jam
Fakhruddin Serukan Pengembalian Uang Korupsi Timah untuk Pembangunan Babel
Babel Raya
10 jam
Psikologi Hubungan: 11 Tanda Sikap Pria Setia yang Penuh Komitmen
Life Style
11 jam
Jejak Sejarah dan Inspirasi Cinta di Wisma Habibie Ainun
Life Style
12 jam
Solusi Banjir Rob Tanjungpendam, BPBD Belitung Pasang Tanggul Inovatif Geobag
Belitong Raya
12 jam