Gayus Ike

Dahlan Iskan--

Begitu jadi kapolda Dang Ike langsung menarik simpati masyarakat. Ia memutuskan untuk berkantor di tenda. Berpindah-pindah. Tidak berkantor di gedung Polda Lampung.

Itu dimaksudkan agar masyarakat bisa langsung mengadu kepadanya. Tidak harus ke Polda. Saat berkantor di tenda itu, Dang Ike didampingi pejabat utama Polda. Dengan demikian begitu ada pengaduan dari masyarakat langsung diselesaikan di tenda itu juga.

Saya menghubungi wartawan Disway Radar Lampung: Taufik Wijaya. Saya ingin tahu seberapa terkenal Ike.

"Beliau sering mampir ke kantor koran kami. Sering kali secara mendadak," ujar Taufik yang ketika di SMA dipanggil Piping.

"Saat beliau datang biasanya membawa nasi bungkus," ujar Taufik. "Pernah juga beliau datang membawa satu pikap durian. Jadilah kami pesta durian bersama pak kapolda," tambahnya.

Piping alumnus fakultas ekonomi Universitas Lampung. Ia sudah 15 tahun jadi wartawan di Radar Lampung. Saat itulah Taufik kenal dengan Ike.

BACA JUGA:Kaya Sebenarnya

BACA JUGA:Ksatria Airlangga

Menurut Taufik, Ike pernah mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. Tahun 2019. Gagal terpilih.

Setahun kemudian Ike mendaftar sebagai calon wali kota Bandar Lampung. Saat itu lawannya berat: incumbent, Zulkifli Anwar.

Waktu itu semua partai sudah habis dipakai dua pasangan calon. Ike nekat lewat jalur independen.

Sudah gagal dua incaran, Ike masuk Partai Demokrat. Ia menjadi calon anggota DPR dari dapil Lampung di Pileg 2024. Tidak terpilih.

Belum menyerah. Kali ini Ike kembali mendaftar sebagai calon pimpinan KPK.

Anda mungkin mendoakannya, Tuhan mungkin mendengarkan doa Anda, tapi anggota DPR yang akan menentukannya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan