Warga Dendang Tanam Padi di Atas Kolong Eks Tambang, Inovasi Juara Lomba TTG Babel 2024

Reporter: |

Editor: Yudiansyah |

Selasa , 09 Jul 2024 - 21:48

Inovasi warga Desa Dendang, Kabupaten Beltim yang menanam padi di atas kolong eks tambang menghantarkan mereka menjadi juara 1 lomba TTG Tingkat Provinsi Babel 2024.--

Bupati Burhanudin menekankan bahwa inovasi ini tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan tetapi juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat di Desa Kecamatan Dendang itu.

"Saya bangga dan bersyukur atas prestasi ini. Selamat kepada Mustaghfiri dan Jono yang telah meraih juara 1 dalam lomba inovasi TTG tingkat Provinsi Babel," ujar Burhanudin.

Perjalanan Inovasi: Dari Ide ke Implementasi

Jono menceritakan bagaimana mereka diminta oleh perusahaan untuk memanfaatkan lokasi bekas tambang. Mereka kemudian mengembangkan rakit apung dari bambu dan mulai menanam padi di Kecamatan Dendang.

Hasilnya, mereka yang tergabung dalam kelompok Aik Apau berhasil panen hingga empat kali. Itu adalah sebuah pencapaian luar biasa dari lahan yang semula tidak produktif.

Dampak Lingkungan dan Ekonomi

Mustaghfiri menjelaskan bahwa rakit apung ini tidak hanya memungkinkan bercocok tanam di atas genangan air, tetapi juga membantu memperbaiki kualitas air dengan meningkatkan pH dan mikroorganisme di dalam kolong.

Inovasi teknologi sederhana yang mereka lakukan ini menjadikan kolong bekas tambang sebagai kolam produktif yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pertanian.

"Semoga temuan ini bisa dijadikan contoh dan diterapkan di lokasi pasca tambang lainnya guna membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Beltim," ujar Mustaghfiri dengan penuh harapan.

Inspirasi untuk Masa Depan

Selain itu, inovasi yang dilakukan oleh Mustaghfiri dan Jono adalah contoh nyata bagaimana kreativitas dan kerja keras bisa mengubah masalah menjadi solusi.

warga dendang tanam padi di atas kolong eks tambang, inovasi juara lomba ttg babel 2024                            dendang, belitongekspres.com - siapa sangka, kolong bekas atau eks tambang yang biasanya dianggap sebagai lahan mati kini bisa diubah menjadi sumber kehidupan yang produktif? 
mustaghfiri asror dan jono, dua warga kreatif dari desa dendang, kabupaten belitung timur (beltim), telah membuktikan hal ini dengan inovasi brilian mereka untuk tanam padi.
melalui kelompok aik apau desa dendang, inovasi mereka berhasil menyabet juara 1 dalam lomba inovasi teknologi tepat guna (ttg) tingkat provinsi kepulauan bangka belitung (babel) tahun 2024.
transformasi kolong bekas tambang
kolong eks tambang seringkali menjadi lahan kritis yang sulit dimanfaatkan kembali. namun, mustaghfiri dan jono melihat potensi besar di balik lahan tersebut. 
baca juga:beltim raih opini wtp kelima, bupati burhanudin tegaskan pentingnya transparansi pengelolaan keuangan daerah
baca juga:seleksi casn 2024, beltim terima persetujuan kebutuhan 1.564 pegawai
dengan metode rakit apung yang mereka kembangkan, kolong eks tambang ini berhasil diubah menjadi lahan produktif untuk bercocok tanam seperti padi.
rakit apung dari bambu memungkinkan padi tumbuh di atas genangan air, menjadikan kolong bekas tambang sebagai sumber pangan yang berkelanjutan.
mereka membuktikan, metode rakit apung berhasil menanam padi di atas kolong bekas tambang yang biasanya hanya menjadi lahan kritis dan tidak produktif.
dukungan dan pengakuan
prestasi mereka mendapat apresiasi tinggi dari bupati beltim, burhanudin. dalam acara penyerahan hadiah lomba ttg babel di ruang kerjanya pada selasa, 9 juli 2024, burhanudin menyampaikan rasa bangganya terhadap inovasi ini. 
baca juga:pembangunan pelabuhan di beltim tetap jadi prioritas, kembali dibahas bersama konsultan
baca juga:smks mitra nusa bakti cetak sdm pariwisata, latih desainer grafis muda
bupati burhanudin menekankan bahwa inovasi ini tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan tetapi juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat di desa kecamatan dendang itu.
"saya bangga dan bersyukur atas prestasi ini. selamat kepada mustaghfiri dan jono yang telah meraih juara 1 dalam lomba inovasi ttg tingkat provinsi babel," ujar burhanudin.
perjalanan inovasi: dari ide ke implementasi
jono menceritakan bagaimana mereka diminta oleh perusahaan untuk memanfaatkan lokasi bekas tambang. mereka kemudian mengembangkan rakit apung dari bambu dan mulai menanam padi di kecamatan dendang. 
hasilnya, mereka yang tergabung dalam kelompok aik apau berhasil panen hingga empat kali. itu adalah sebuah pencapaian luar biasa dari lahan yang semula tidak produktif.
baca juga:prestasi siswi sman 1 manggar, anaura lolos pertukaran pelajar ke amerika serikat
baca juga:siswa berprestasi di beltim tak naik kelas, beliadi minta guru dan kepala sekolah tes kejiwaan
dampak lingkungan dan ekonomi
mustaghfiri menjelaskan bahwa rakit apung ini tidak hanya memungkinkan bercocok tanam di atas genangan air, tetapi juga membantu memperbaiki kualitas air dengan meningkatkan ph dan mikroorganisme di dalam kolong. 
inovasi teknologi sederhana yang mereka lakukan ini menjadikan kolong bekas tambang sebagai kolam produktif yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pertanian.
"semoga temuan ini bisa dijadikan contoh dan diterapkan di lokasi pasca tambang lainnya guna membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat beltim," ujar mustaghfiri dengan penuh harapan.
inspirasi untuk masa depan
selain itu, inovasi yang dilakukan oleh mustaghfiri dan jono adalah contoh nyata bagaimana kreativitas dan kerja keras bisa mengubah masalah menjadi solusi. 
baca juga:prestasi atlet beltim di panggung asean, joliansyah persembahkan medali emas di aug 2024
baca juga:pekan inovasi dan kreatif beltim dibuka, 50 stand tampilkan inovasi pelayanan
dengan dukungan dari berbagai pihak, mereka telah membuktikan bahwa lahan yang tampak tidak berguna bisa menjadi sumber kehidupan yang berharga. 
 
semoga inovasi ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di provinsi babel untuk memanfaatkan lahan bekas tambang dengan cara yang serupa.