Menyiapkan SDM Andal Penopang Pembangunan IKN

Kompleks hunian pekerja IKN. ANTARA/HO-IKN_id--

Pada September 2024, sekitar 3.000 orang akan datang ke IKN untuk tinggal dan bekerja. Kebutuhan akan tenaga kerja di berbagai sektor, seperti konstruksi, perhotelan, dan kuliner, akan makin meningkat. Otorita IKN bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaltim serta Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara untuk memastikan masyarakat lokal mendapatkan kesempatan prioritas dalam mengisi lowongan pekerjaan tersebut.

BACA JUGA:Mewujudkan Indonesia Bebas Korupsi dari Desa-desa di Perbatasan

Kehadiran IKN di Kaltim diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan menjadi bagian dari pembangunan IKN, masyarakat lokal tentu mendapatkan manfaat ekonomi dan peningkatan pendapatan bagi keluarga mereka.

Sinergi Kaltim membangun SDM

Pemindahan ibu kota negara ke Kaltim membawa peluang besar bagi masyarakat lokal, termasuk dalam lapangan pekerjaan. Untuk mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten di IKN, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur aktif menjalin sinergi dengan Otorita IKN.

Rozani Erawadi, Kepala Disnakertrans Kaltim, mengungkapkan komunikasi intensif dengan Otorita IKN untuk mengetahui kebutuhan dan tantangan dalam penyediaan tenaga kerja di IKN. Hal ini dilakukan Disnakertrans Kaltim agar dapat menyiapkan pelatihan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan IKN.

"Kita saling memberikan dukungan untuk mengetahui bagaimana kebutuhan dan juga tantangan yang dihadapi, khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, yang sebagian wilayahnya masuk dalam lingkaran IKN," ujar Rozani.

BACA JUGA:Penolakan RUU Penyiaran dan implikasinya

Penyelenggaraan pelatihan-pelatihan yang dilakukan sesuai dengan standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di Kaltim.

Antusiasme masyarakat Kaltim untuk mengikuti pelatihan ini pun sangat tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang mendaftar. Contohnya, di BLKI Balikpapan, dari 1.000 peserta pelatihan yang dibiayai secara gratis melalui APBD, pendaftarnya mencapai 4.000 orang.

Disnakertrans Kaltim pun melakukan berbagai upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja, antara lain, pelatihan berbasis kompetensi, pelatihan berbasis kompetensi untuk berbagai bidang pekerjaan, seperti konstruksi, perhotelan, dan pariwisata.

Juga bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk memastikan mutu pelatihan dan sertifikasi yang diberikan.

BACA JUGA:Belajar dari Jepang Kelola Distribusi Pangan Berbasis Koperasi

Tak kalah penting ialah penempatan tenaga kerja dengan membantu penempatan tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan ke berbagai perusahaan di Kaltim. Pemprov Kaltim juga memantau alumni pelatihan, guna memastikan mereka mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya.

Pelatihan kerja yang dilakukan itu menunjukkan hasil positif. Sekitar 70 persen dari peserta pelatihan telah mendapatkan pekerjaan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan