Kemenkes Imbau Jamaah Haji dengan Komorbid untuk Bawa Obat yang Dikonsumsi Rutin
Petugas memeriksa kondisi kesehatan calon haji di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (23/11/2024)-Muhammad Iqbal-ANTARA FOTO
BELITONGEKSPRES.COM - Menjelang keberangkatan ibadah haji tahun 2025, Kementerian Kesehatan RI menekankan pentingnya kesiapan kesehatan bagi seluruh calon jamaah, terutama mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis atau komorbiditas.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, mengimbau jamaah agar membawa dan rutin mengonsumsi obat yang telah diresepkan dokter demi menjaga stabilitas kondisi tubuh selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.
"Bagi jamaah yang mempunyai riwayat penyakit, diimbau untuk dijaga kesehatannya selalu terkendali. Apabila ada obat yang diresepkan oleh dokter untuk diminum secara rutin, maka diupayakan agar obatnya dikonsumsi secara teratur sesuai resep," ujarnya saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.
Ia menambahkan bahwa menjaga ritme konsumsi obat sangat penting, terutama bagi penderita diabetes dan penyakit jantung, mengingat kondisi cuaca di Arab Saudi yang ekstrem dapat memperberat kondisi kesehatan mereka.
BACA JUGA:DPR Berencana Panggil Menlu Sugiono Bahas Wacana Evakuasi Warga Gaza
BACA JUGA:Lisa Mariana Pernah Nginap di Tempat Hotman Paris? Hotman: 'Jangan Gosip Lu!'
"Mereka yang sudah rutin minum obat yang diresepkan dokter agar tetap menjaga untuk selalu minum agar penyakitnya senantiasa dalam kondisi terkendali," tambahnya.
Selain obat-obatan pribadi, Liliek juga menyarankan jamaah untuk membawa oralit dan air putih sebagai upaya antisipasi dehidrasi akibat aktivitas padat di luar ruangan. Ia juga mengingatkan pentingnya pola hidup sehat menjelang keberangkatan, seperti makan makanan bergizi dan berolahraga ringan minimal 30 menit setiap hari.
Pemerintah Indonesia tahun ini mendapat kuota memberangkatkan 221.000 jamaah ke Arab Saudi. Proses pemeriksaan kesehatan jamaah masih berlangsung, sehingga data lengkap mengenai jumlah jamaah dengan komorbid belum tersedia.
"Pelunasan baru akan berakhir di tanggal 17 April 2025, sehingga data hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji belum diolah," ujar Liliek.
Menurut Rencana Perjalanan Haji 1446 H/2025 M dari Kementerian Agama, jamaah dijadwalkan mulai masuk asrama pada 1 Mei dan mulai diberangkatkan ke Arab Saudi pada 2 Mei. Rata-rata mereka akan menjalankan ibadah haji dan ziarah selama 41 hari di Tanah Suci.
Liliek memastikan bahwa pelayanan kesehatan akan disiapkan dengan baik. Setiap kloter akan dipantau secara ketat, terutama jamaah dengan risiko tinggi.
"Setiap kloter akan diidentifikasi jamaah mana yang memiliki risiko kesehatan paling tinggi, untuk kemudian akan dilakukan pemantauan secara rutin oleh petugas kesehatan yang ada di kloter," katanya.
Dengan persiapan kesehatan yang matang, diharapkan seluruh jamaah bisa menjalankan ibadah dengan lancar dan aman, serta kembali ke tanah air dalam kondisi sehat. (antara)