Seleksi PPPK 2023 Kacau? Pengangkatan Honorer Menjadi Masalah Serius

Ilustrasi demo para honorer--jpnn

Protes keras tersebut sangat wajar mengingat banyak honorer teknis administrasi baik dari kategori dua (K2) maupun non-K2 yang melamar di instansi tempatnya tidak lulus seleksi PPPK 2023 karena minimnya formasi yang tersedia.

Dan, sebaliknya baik honorer K2 maupun non-K2 yang memutuskan untuk pindah ke instansi lain justru semuanya berhasil lolos. Keputusan ini menimbulkan keheranan bagi Sean terkait kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

BACA JUGA:Viral Aksi Mahasiswa Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya, UNHCR Beri Tanggapan

BACA JUGA:Jika Terpilih, Ganjar Nyatakan Tidak Akan Beri Jabatan kepada Relawan

Sean, dengan sapaan akrabnya, menyoroti kebijakan yang menyatakan bahwa honorer diharuskan melamar di instansi yang sama agar tetap mendapatkan afirmasi. Jika melamar ke instansi lain, maka mereka dianggap sebagai pelamar umum, bukan honorer.

"Konon, honorer seharusnya melamar di instansinya sendiri agar tetap mendapatkan dukungan. Jika melamar ke instansi lain, dianggap sebagai pelamar umum," ujar Sean kepada JPNN.com.

Sean menegaskan bahwa bukti digital terkait pernyataan resmi dari pejabat KemenPAN-RB masih dapat diakses. Ia merasa menyesal telah mematuhi aturan pemerintah dengan harapan kepastian. Namun, kenyataannya, Sean justru tidak lolos, meskipun prestasinya cukup tinggi.

Penyebabnya adalah kurangnya formasi yang tersedia di instansi tempat Sean bekerja, yang tidak sebanding dengan jumlah honorer yang bersaing. Sean menyatakan bahwa jika mengetahui pindah instansi dapat memberikan peluang masuk ke dalam formasi khusus, ia akan memilih untuk pindah, tidak ingin melamar di kantornya yang hanya memiliki satu kuota.

BACA JUGA:Soal Tudingan Roy Suryo, Ini Tanggapan TKN Prabowo-Gibran

BACA JUGA:Satu Prajurit Gugur Akibat Serangan Kelompok Separatis Teroris Papua di Pos TNI Maybrat

Sean masih ingat jelas pernyataan pejabat KemenPAN-RB saat sosialisasi bahwa honorer yang memutuskan pindah instansi tidak akan mendapatkan afirmasi. Meskipun demikian, Sean dan sejumlah rekannya memutuskan untuk tetap bertahan. Namun, ironisnya, ada juga yang memutuskan melamar keluar dari instansi dan semuanya berhasil lolos.

"Ini sungguh menyedihkan, tidak ada komitmen, ini adalah pembohongan kepada publik! Kami yang patuh pada aturan malah merugi," ujarnya dengan rasa kecewa. (red/jpnn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan