Kontribusi Pegadaian Jaga Ketahanan Pangan Nasional Lewat TGIF

Para peserta pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida organik serta demplot budidaya sayur dan palawija dari program The Gade Integrated Farming yang diinisiasi oleh PT Pegadaian. ANTARA/HO-Pegadaian.--

Pemilik tambak rumput laut lainnya, Dedi, menuturkan bahwa selain membantu para petani untuk beralih dari pupuk kimia ke pupuk yang lebih ramah lingkungan, penggunaan pupuk organik juga membantu mengurangi biaya operasional hingga 30 persen.

Kualitas hasil tani dan tambak pun meningkat signifikan, terutama karena pertumbuhan rumput laut menjadi lebih cepat. Melalui program TGIF, ia juga menerima bantuan bibit rumput laut sebanyak satu ton.

Sementara itu, Akbar, warga Kampung Bungin yang juga memiliki mata pencarian sebagai seorang petani, menyatakan bahwa penggunaan pupuk organik dapat membantu para petani untuk memenuhi kekurangan pasokan pupuk yang sering terjadi.

Ia tidak dapat memungkiri bahwa suplai pupuk subsidi yang terbatas dan mahalnya harga pupuk amat menyulitkan para petani.

Berkat penggunaan pupuk organik yang mudah dibuat dengan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar, seperti sisa tanaman, tongkol jagung, sabut kelapa, jerami, serbuk kayu, dan kotoran hewan, hal tersebut dapat menjadi solusi dari persoalan kelangkaan pupuk yang selama ini menghantui para petani.

BACA JUGA:Mengatasi Ancaman: Upaya Melestarikan Perairan Bangka Belitung dari Kerusakan

“Dengan pupuk organik, kami bisa menemukan dan membuatnya kapan pun dan di mana pun kami butuhkan karena semuanya telah tersedia di alam dan sekitar kami,” ujarnya.

Selain itu, penggunaan pupuk organik juga dapat mengembalikan kesehatan lahan pertanian dari pencemaran pupuk kimia serta meningkatkan kesadaran para petani untuk selalu menjaga alam.

Memberi nilai tambah

"The Gade Integrated Farming" dirancang sebagai program inovatif dan solutif di sektor agrikultur dengan silabus lengkap yang dapat memberikan berbagai nilai tambah bagi para pesertanya.

Tidak hanya terkait teknik pertanian terintegrasi, para petani dan peternak binaan juga diberikan pengetahuan untuk mendiversifikasi hasil produksi dan memperluas pemasaran produk.

Untuk itu, Pegadaian pun memberikan dukungan infrastruktur berupa rumah produksi kelompok beserta perlengkapan penunjang, seperti digester (alat pengolah kotoran hewan ternak menjadi biogas) dan kandang maggot (larva lalat).

Selain dukungan infrastruktur, para peserta juga mendapat dukungan legalitas dan pengurusan izin edar untuk berbagai produk yang dihasilkan, seperti komoditas pangan, pakan ternak, pupuk organik, pestisida organik, dan biogas.

BACA JUGA:Menangkap Peluang dari Bonus Demografi di Era Digital

Selain itu, kelompok-kelompok tani tersebut juga dibina untuk membudidayakan maggot sebagai sarana efektif dalam mengurai limbah organik, pakan ternak ikan dan ayam, serta komoditas yang bernilai jual.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan