Mengatasi Ancaman: Upaya Melestarikan Perairan Bangka Belitung dari Kerusakan

Shakila Panita, Dok. Pribadi--

Perairan adalah aset berharga yang tidak hanya memberikan sumber kehidupan bagi berbagai makhluk hidup, tetapi juga memiliki nilai ekologis, ekonomis, dan sosial yang sangat besar. Keberadaannya memengaruhi iklim, menyediakan sumber daya pangan dan bahan baku, serta menjadi sarana transportasi dan rekreasi bagi manusia.

Namun, perairan saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan dan ancaman yang mengancam keberlangsungan mereka. Mulai dari pencemaran sampai aktivitas pertambangan yang merusak ekosistem. Sehingga terjadi perubahan iklim yang memicu kenaikan suhu dan peningkatan tingkat asam di laut. Semua ini mengancam keberagaman hayati, kesehatan lingkungan, dan mata pencaharian masyarakat pesisir.

Perairan Bangka Belitung adalah salah satu warisan alam Indonesia yang paling berharga. Dengan keindahan pantai-pantai berpasir putih, terumbu karang yang indah, dan kehidupan laut yang melimpah, wilayah ini telah menjadi tujuan wisata yang populer bagi wisatawan lokal maupun internasional. Namun, di balik gemerlapnya keindahan alamnya, terdapat ancaman yang mengancam keberlangsungan ekosistem perairan di Bangka Belitung. 

Ancaman kerusakan perairan di Bangka Belitung merupakan isu serius yang memerlukan perhatian dari pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Wilayah Bangka Belitung terdiri dari dua pulau utama yaitu Bangka dan Belitung. Bangka Belitung terkenal dengan keindahan alamnya yang meliputi pantai-pantai yang memukau, terumbu karang yang indah, serta kekayaan hayati laut yang luar biasa. Namun, wilayah ini juga dihadapkan dengan berbagai ancaman yang dapat merusak ekosistem perairannya.

BACA JUGA:Menangkap Peluang dari Bonus Demografi di Era Digital

BACA JUGA:Mewujudkan Kepemimpinan Tangguh dengan Pendekatan Neuroleadership

Pertambangan timah ilegal merupakan salah satu ancaman terbesar terhadap perairan Bangka Belitung. Pertambangan timah merupakan tulang punggung ekonomi bagi beberapa masyarakat di daerah ini. Bangka Belitung terkenal dengan sumber daya mineralnya, seperti timah, dan aktivitas pertambangan ini dapat mengakibatkan pencemaran air, sedimentasi, serta kerusakan habitat laut yang berdampak pada kehidupan biota laut. Pencemaran limbah tambang dapat mengubah kualitas air laut, mengurangi keberagaman biologis, dan merusak terumbu karang yang menjadi habitat bagi banyak spesies laut.

Pertambangan timah di Bangka Belitung seringkali dilakukan tanpa izin resmi dari pemerintah (ilegal) dan tanpa memperhatikan standar lingkungan yang ada. Praktik ini seringkali mengakibatkan pencemaran air, kerusakan habitat, dan degradasi ekosistem perairan. Limbah tambang yang dibuang secara sembarangan ke perairan mengandung bahan kimia berbahaya seperti logam berat dan zat beracun lainnya yang dapat merusak kualitas air dan mengancam spesies yang hidup sekitarnya.

Limbah tambang yang masuk ke perairan dapat mengubah kualitas air, membuatnya keruh dan tidak lagi layak untuk mendukung kehidupan spesies di sekitarnya. Pencemaran ini dapat mengakibatkan kematian massal spesies, termasuk ikan, moluska, dan organisme lain yang bergantung pada lingkungan perairan yang sehat.

Selain kerusakan ekosistem perairan, pencemaran perairan juga dapat merugikan sektor pariwisata. Destinasi wisata perairan yang terkenal dengan keindahan alamnya mungkin kehilangan daya tariknya akibat air yang keruh, terumbu karang yang mati, atau kehadiran limbah di sepanjang pantai. Ini dapat menyebabkan penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung, merugikan ekonomi lokal, dan mengancam mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada pariwisata.

Tidak hanya itu, pertambangan timah ilegal juga berdampak negatif pada mata pencaharian nelayan yang bergantung pada sumber daya perairan. Pertambangan ilegal ini seringkali mengganggu aktivitas penangkapan ikan, baik karena pencemaran air maupun karena kerusakan habitat laut yang disebabkan oleh limbah tambang. Akibatnya, nelayan lokal dapat mengalami penurunan hasil tangkapan, menyebabkan kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi di wilayah pesisir Bangka Belitung.

BACA JUGA:Peran Vital Pajak untuk Wujudkan Akses Kesehatan Merata di Indonesia

BACA JUGA:Pengamalan Pancasila dalam Budaya Digital

Pemerintah daerah, bersama dengan aparat penegak hukum, perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik ilegal ini. Penutupan lokasi tambang ilegal, penghentian operasi peralatan tambang ilegal, dan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan lingkungan perlu dilakukan secara konsisten dan tanpa kompromi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan