Mengatasi Ancaman: Upaya Melestarikan Perairan Bangka Belitung dari Kerusakan

Shakila Panita, Dok. Pribadi--

Perlunya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan perairan juga tidak boleh diabaikan. Melalui kampanye edukasi dan sosialisasi, masyarakat perlu diberi pemahaman tentang dampak negatif dari pertambangan timah ilegal terhadap ekosistem perairan dan mata pencaharian mereka. Kolaborasi antara pemerintah, LSM, dan komunitas lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.

Selain itu, perlindungan dan rehabilitasi ekosistem perairan yang telah tercemar oleh limbah tambang juga sangat penting. Program-program rehabilitasi, seperti penanaman kembali mangrove dan rehabilitasi terumbu karang, perlu diterapkan untuk memulihkan fungsi ekosistem perairan yang terganggu. Upaya ini harus didukung oleh pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan dan implementasi program-program pelestarian lingkungan.

Maka dari itu mari kita bersama-sama menjaga lingkungan perairan agar tetap lestari dan berkelanjutan. Perairan adalah aset berharga yang memberikan kehidupan bagi berbagai makhluk hidup dan menjadi sumber keberlimpahan bagi kita semua. Namun, tantangan yang dihadapi oleh perairan kita semakin besar, terutama akibat aktivitas manusia seperti pertambangan ilegal.

BACA JUGA:Pancasilais Dalam Dialektika Demokrasi Kita

BACA JUGA:Eco-vision Calon Kepala Daerah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk merawat dan melindungi perairan yang menjadi warisan kita. Mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan perairan dengan melakukan tindakan-tindakan sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan produk ramah lingkungan, dan menghindari pembuangan limbah secara sembarangan.

Pertambangan timah ilegal telah menyebabkan kerusakan serius pada ekosistem perairan di Bangka Belitung. Diperlukan tindakan segera dan kolaboratif dari berbagai pihak seperti dengan mengadopsi pendekatan holistik yang mencakup penegakan hukum yang tegas, rehabilitasi ekosistem, dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengatasi masalah ini dan memulihkan keberlangsungan ekosistem perairan yang berharga ini. Dengan demikian, Bangka Belitung dapat tetap menjadi destinasi wisata yang indah dan lestari bagi generasi mendatang. (*)

*) Oleh: Shakila Panita, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan