Penebangan Pohon Beringin di Mess Bougenville Dipertanyakan, DPRD Babel Berikan Penjelasan
Pohon beringin di halaman Wisma Bougenville di Kelurahan Tanjungpendam, yang sudah ditebang (ist)--
BELITONGEKSPRES.COM, TANJUNGPANDAN - Penebangan pohon beringin di halaman Wisma Bougenville di Kelurahan Tanjungpendam, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, dipertanyakan sejumlah kalangan masyarakat.
Sejumlah kalangan masyarakat Belitung mempertanyakan alasan penebangan pohon beringin di Wisma Bougenville yang dulu dikenal sebagai Rumah Tuan Kuase. Hal itu sempat dibahas di obrolan grup Whatsapp BFM Belitung.
Pasalnya, budayawan dan masyarakat Kabupaten Belitung menilai pohon beringin Wisma Bougenville yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun menjadi ikon dari rumah peninggalan zaman Belanda tersebut.
Mess Bougenville yang merupakan aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ini berada depan pintu masuk Pantai Wisata Tanjungpendam dan menjadi salah satu lokasi strategis.
BACA JUGA:Bongkar Muat di Belitung Dipastikan Berjalan Lancar, Selama Libur Natal dan Tahun Baru
BACA JUGA:Libur Natal dan Tahun Baru, Arus Penumpang di Pelabuhan Tanjungpandan Masih Normal
Budayawan Belitung Fithrorozi mengatakan, batang Johar tua, pohon dan juga lanskap alam bagian dari pendukung dari unit bangunan. Kata dia, di Belitung agaknya kurang memperhatikan daya dukung alami, sehingga dianggap kalah menarik.
"Sama halnya pohon di pinggir jalan harus roboh karena alasan keamanan infrastruktur listrik. Fenomena ini lazim dalam kehidupan yang serba materialistik," kata Fithrorozi kepada Belitong Ekspres, Senin 25 Desember 2023.
Menurut Budayawan Belitung itu, materi lebih penting dan biasanya menjadi gaya hidup. Biasanya juga subur di tengah hedonisme padahal alam dan tumbuhan terikat dengan kebudayaan.
"Antu kayu adalah contoh bagaimana alam terikat dengan nilai kehidupan. Dalam menyambut tamu kita mendengar batang ketembab. Dalam tarian selamat datang, pohon ketembab menyindir situasi pohon Johar yang mudah dilulai (digoyang) angin," katanya.
BACA JUGA:Wisnu Production Buat Film di Belitung, Segera Tayang di Layar Tancap
BACA JUGA:Bakti Sosial Vina Sukses, 65 Anak Ikuti Sunatan Massal Gratis
Karena itu, ia menyayangkan pohon beringin itu ditebang. Sebab pohon itu menjadikan ikon dari rumah Tuan Kuase tersebut. Namun, ia juga menyadari Wisma Bougenville merupakan aset provinsi.
Sehingga, dalam tindakan penebangan pohon beringin itu tidak memerlukan koordinasi dengan Pemkab Belitung. "Ya kurang pas la. Mengingat terkait dengan identitas wilayah Juliana Park. identitas park (taman) jadi hilang khan," tandas Fithrorozi.